Perdana! Fitch Tetapkan Peringkat 'AAA(idn)' untuk Bank KB Bukopin Syariah
EmitenNews.com -Fitch Ratings Indonesia untuk pertama kalinya menetapkan Peringkat Nasional Jangka Panjang 'AAA(idn)' dan Peringkat Nasional Jangka Pendek 'F1+(idn) kepada PT Bank KB Bukopin Syariah (KBBS) '. Outlook Peringkat Nasional Jangka Panjang adalah Stabil.
Peringkat Nasional Jangka Panjang 'AAA' menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh lembaga tersebut dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama.
Peringkat Nasional Jangka Pendek 'F1' menunjukkan kemampuan terkuat untuk membayar komitmen keuangan secara tepat waktu dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara yang sama. Berdasarkan skala Peringkat Nasional lembaga tersebut, peringkat ini diberikan pada risiko gagal bayar yang paling rendah dibandingkan dengan risiko gagal bayar lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama. Jika profil likuiditas sangat kuat, tanda “+” akan ditambahkan pada peringkat yang diberikan.
Peringkat Berdasarkan Dukungan: Peringkat Nasional KBBS didorong oleh ekspektasi Fitch bahwa induknya, PT Bank KB Bukopin, Tbk (KB Bukopin, AAA(idn)/Stabil), akan memberikan dukungan luar biasa, jika diperlukan. KB Bukopin memiliki 92,8% saham KBBS dan mayoritas dimiliki oleh salah satu bank terbesar di Korea Selatan, Kookmin Bank (A/Stabil/a).
Kemampuan Dukungan Induk yang Kuat: Fitch percaya bahwa KB Bukopin, yang didukung oleh Kookmin Bank, memiliki kemampuan yang tinggi untuk mendukung KBBS, karena ukuran KBBS yang relatif kecil dibandingkan dengan induk perusahaannya. Aset KBBS menyumbang sekitar 8,4% dari aset konsolidasi KB Bukopin, namun kurang dari 0,1% dari aset Kookmin Bank, pada akhir 6M23.
Kecenderungan Dukungan Sedang: KBBS merupakan anak perusahaan yang penting secara strategis bagi KB Bukopin karena memberikan kehadiran induknya di pasar perbankan syariah. Hal ini pada akhirnya mendukung strategi Kookmin Bank dan KB Financial Group (KBFG) yang lebih luas dalam memperkuat pijakannya di Indonesia. Kami percaya KBFG menganggap Indonesia sebagai pasar terpenting di luar Korea Selatan, seperti yang ditunjukkan melalui investasinya di berbagai sub-segmen industri keuangan Indonesia, termasuk pembiayaan konsumen, asuransi dan broker.
SCP Lemah : Profil kredit mandiri (SCP) KBBS tidak mempengaruhi peringkatnya. SCP mencerminkan kecilnya waralaba mereka di sektor perbankan Indonesia, meningkatnya selera risiko dan masih adanya permasalahan kualitas aset, tercermin dari tingginya proporsi pinjaman yang direstrukturisasi. Hal ini diimbangi dengan profil pendanaan yang memadai yang memanfaatkan hubungan dengan induk langsung dan induk utama.
Faktor-Faktor yang Dapat, Secara Individual atau Kolektif, Menyebabkan Tindakan Pemeringkatan Negatif/Penurunan Peringkat. Penurunan Peringkat Nasional Jangka Panjang KBBS kemungkinan besar disebabkan oleh penurunan profil kredit secara keseluruhan dibandingkan dengan entitas yang diperingkat pada skala peringkat nasional Indonesia. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan Peringkat Nasional Jangka Panjang KB Bukopin.
Penurunan peringkat juga kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya kecenderungan KB Bukopin untuk memberikan dukungan. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan kepemilikan yang besar atau menurunnya peran KBBS karena kontribusinya yang terus menurun terhadap profitabilitas induk atau berkurangnya pangsa pasar dalam industri perbankan syariah. Namun, Fitch memperkirakan risiko-risiko ini tidak akan muncul dalam waktu dekat.
Faktor-Faktor yang Dapat, Secara Individu atau Bersama, Mengarah pada Tindakan/Peningkatan Pemeringkatan yang Positif Tidak ada kenaikan peringkat karena peringkat tersebut sudah berada pada titik tertinggi pada skala Peringkat Nasional.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha