Perdana, Stella Budiono Timbun 20,24 Juta Saham Fimperkasa Utama (FIMP)

EmitenNews.com - Stella Budiono memborong 20.245.300 saham Fimperkasa Utama (FIMP). Aksi perdana itu, difasilitasi Trust Sekuritas. Dengan tindakan itu, untuk kali pertama Stella menggenggam saham Fimperkasa 5,06 persen.
Berdasar data terbaru Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) itu, tidak jelas Stella membabat saham siapa. Namun, menyusul aksi senyap itu, Stella mengempit 20,24 juta lembar alias setara dengan porsi kepemilikan 5,06 persen.
Sayangnya, transaksi itu tidak diikuti data memadai. Baik dari sisi harga pembelian, nilai transaksi, dan tujuan serta latar aksi sunyi tersebut. Namun, menilik harga saham perseroan akhir pekan lalu di kisaran Rp61 per lembar, transaksi Stella bisa bernilai Rp1,23 miliar.
Per 31 Desember 2022, pemegang saham Fimperkasa Utama antara lain PT Bangun Bumi Utama 107,80 juta alias 26,95 persen, PT Karya Berkah 107,80 juta saham atau 26,95 persen, Faried Thalib 12,20 juta lembar setara 3,05 persen, Mulky Thalib 12,20 juta saham atau 3,05 persen, dan masyarakat 184,40 juta saham alias 3,05 persen.
Berdiri pada 8 Februari 1993, dan beroperasi komersial pada 1996, Fimperkasa bergerak bidang konstruksi gedung tempat tinggal, perkantoran, industri, perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, penginapan, tempat hiburan – olahraga, konstruksi jalan raya, jembatan layang, konstruksi komunikasi, pemasangan bangunan prafabrikasi, dan penyiapan lahan.
Saat ini, kegiatan usaha utama Fimperkasa bergerak bidang konstruksi terutama usaha bidang pengurukan tanah. Pihak yang menjadi pengendali, dan pemilik manfaat akhir alias ultimate beneficial owner (UBO) perseroan yaitu Mohamad Mulky Thalib. (*)
Related News

Apexindo (APEX) Kantongi Kontrak Pengeboran Laut

Entitas Pertamina (TUGU) Kuartal I-2025 Catat Laba Anjlok 30,2 Persen

Sean Henley Gugat BAE Sinartama Gurita Terkait Panggilan RUPSLB TECH

Incar Dividen! Pengendali PANR Borong 9 Juta Lembar di Pasar

Puasa Dividen, Pengelola CFC (PTSP) Mau Tambah 30 Gerai Tahun Ini

RUNS Minta Restu Lego Saham Treasuri, Ini Alasannya