Performa Melebihi Ekspektasi, Sunindo (SUNI) Pacu Ekspansi
SIBUK - Suasana pembangkit Sunindo tampak dari udara. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Sunindo Pratama (SUNI) sepanjang 2023 membukukan laba bersih Rp100,9 miliar alias tumbuh 102,1 persen secara tahunan. Capaian laba bersih itu, mencapai 112,3 persen dari target sepanjang 2023. Pertumbuhan laba bersih itu, ditopang kenaikan pendapatan usaha 72 persen pada kuartal IV-2023.
Oleh karena itu, perseroan sukses mencatat pendapatan usaha Rp762,4 miliar, tumbuh 41,1 persen YoY. Pertumbuhan pendapatan usaha itu, ditopang segmen penjualan meningkat tajam pada kuartal IV-2023 84,5 persen YoY. Hingga akhir 2023, perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha dari segmen penjualan Rp759,1 miliar atau meningkat 46,7 persen YoY.
Pendapatan usaha meningkat secara signifikan sejalan dengan pertumbuhan volume penjual OCTG tubing dan casing tumbuh masing-masing 10,5 persen YoY, dan 304,7 persen YoY. Seiring dengan pertumbuhan laba bersih, ekuitas naik 54,5 persen YoY menjadi Rp588,3 miliar, dan menjaga rasio-rasio keuangan berdasar ketentuan kredit. Salah satunya, perseroan menjaga rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,3 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.
Total liabilitas juga meningkat 32,9 persen YoY disebabkan peningkatan utang finansial menjadi Rp73,4 miliar dibanding utang tahun lalu Rp6,2 miliar untuk kredit investasi dan modal kerja. Peningkatan utang finansial itu, masih dalam komposisi wajar karena perseroan menjaga current ratio pada level 3.9 kali dan memiliki kas jauh lebih besar dari pada utang finansial. Dengan kondisi neraca sangat kuat itu, perseroan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban, dan mendanai investasi ke depan. Seiring peningkatan liabilitas sebagian besar untuk ekspansi, aset perseroan meningkat 48,4 persen YoY terutama untuk aset bangunan, mesin, dan persediaan.
Perseroan berhasil menjaga arus kas tetap positif Rp84,5 miliar, atau meningkat 166,4 persen YoY pada kuartal IV-2023. Arus kas dari aktivitas pendanaan meningkat signifikan 57,9 kali lipat hingga akhir 2023 menjadi Rp174,1 miliar, sebagian besar dari IPO perseroan. Arus kas dari aktivitas investasi juga meningkat 26,7 kali lipat menjadi Rp121,3 miliar disebabkan akuisisi strategic asset PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam, merupakan aset vital bagi perseroan dalam memproduksi seamless pipes/OCTG tubing secara in-house, dan menjamin ketersediaan produk perseroan. Selain meningkatkan kepemilikan RTM, perseroan juga akan meningkatkan kapasitas produksi 2 kali lipat dengan pembangunan plant 2 RTM di Batam pada 2024.
Direktur Utama Sunindo Pratama Willy Johan Chandra menyatakan kinerja 2023 lampaui target dengan implementasi beberapa langkah strategis. “Pada 2023, perseroan telah menjalin hubungan baik dengan regulator secara aktif berpartisipasi dalam Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) bersama SKK Migas, dan Ditjen Migas Kementerian ESDM. Selain itu, juga menjalin kerja sama strategis dengan Elnusa Fabrikasi Konstruksi, Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), and PT Kris Setiabudi Utama untuk menyediakan produk memenuhi TKDN, berstandar internasional, dan melakukan proses IPO,” ungkap Willy.
Direktur Operasional Sunindo Bambang Prihandono menambahkan tantangan saat ini yakni ketepatan waktu delivery produk ke pelanggan. Untuk itu, Sunindo terus melanjutkan langkah strategis pada 2024 dengan meningkatkan penyertaan modal dan kapasitas produksi in-house RTM. Dengan penambahan fasilitas itu, Sunindo optimistis dapat memenuhi kebutuhan pelanggan baik secara volume maupun dari sisi waktu pengiriman.
“Pembangunan fasilitas ini juga nantinya akan mendukung upaya diversifikasi produk industrial pipe dan memperluas pangsa pasar di dalam maupun luar negeri. Perseroan menargetkan fasilitas plant 2 ini akan beroperasi pada 2025, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional, keuangan ke depan, dan menjamin ketersediaan OCTG tubing. Pada 2024, Sunindo akan menjalin joint venture bersama Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP) dengan pembentukan PT Petro Synergy Manufacturing menjadi strategic asset kedua bagi perseroan untuk memproduksi wellhead in-house, memenuhi TKDN, dan standar internasional,” tambah Bambang.
CFO dan Corporate Secretary Sunindo Pratama Freddy Soejandy menandaskan strategi jangka panjang Sunindo tentu butuh dana besar. Tentu, Sunindo akan terbuka untuk aksi korporasi di masa depan. Perseroan juga telah menyediakan capital expenditure (capex) Rp432 miliar untuk membangun plant 2 pada 2024, dan telah menambah setoran modal ke RTM Rp152,8 miliar untuk menjamin ketersediaan produksi OCTG tubing in-house ke depan. (*)
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M