EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertengger di level 8.163. Itu setelah dalam tempo sepekan terakhir, indeks mengalami perosotan sebesar 1,3 persen. Dengan demikian, indeks terpaksa harus lengser dari pekan lalu di posisi 8.271.

Berdasar data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 27-31 Oktober 2025, terdapat sejumlah bergerak seirama dengan ayunan indeks. Saham-saham itu, menjalani episode negatif sekaligus menjadi beban, dan membuat indeks bermutat di zona merah. Sahm-saham itu, tergabung dalam top losers.

Yaitu, Buana Tama (BULL) melorot 35,88 persen alias 122 poin menjadi Rp218 dari Rp340 per eksemplar. Indonesia Pondasi Raya (IDPR) merosot 28,26 persen atau 130 poin menjadi Rp330 dari Rp460 per helai. Star Pacific (LPLI) drop 28 persen setara 210 poin menjadi Rp540 dari Rp750 per lembar. 

Pakuan (UANG) anjlok 26,92 persen selevel 770 poin menjadi Rp2.090 dari Rp2.860. Multi Makmur (PIPA) tergerus 25,38 persen setara 100 poin menjadi Rp294 dari Rp394. TBS Utama (TOBA) menukik 22,60 persen alias 235 poin menjadi Rp805 dari Rp1.040. Protech Mitra (OASA) susut 22,48 persen atau 58 poin menjadi Rp200 dari Rp258. 

Sinergi Multi (SMLE) terkoreksi 21,23 persen setara 76 poin menjadi Rp282 dari Rp358 per eksemplar. Citra Putra (CLAY) terdilusi 21,15 persen setara 770 poin menjadi Rp2.870 dari Rp3.640 per saham. Wahana Pronatural (WAPO) terpotong 18,22 persen atau 39 poin menjadi Rp175 dari Rp214 per lembar. (*)