EmitenNews.Com- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) untuk Obligasi Berkelanjutan II tahun 2018 dan tahun 2019 menjadi idA dari idA+ , PEFINDO juga menurunkan peringkat Obligasi Perpetual Tahap I PTPP sebesar Rp150 miliar menjadi idBBB+ dari idA- Peringkat ini berada dua tingkat di bawah peringkat perusahaan PTPP untuk memasukkan sifat subordinasi dengan kebijakan penuh dalam penangguhan kupon.


Pefindo dalam keterangan resminya Selasa (16/3) menjelaskan, tindakan pemeringkatan tersebut mencerminkan pandangan kami bahwa belanja modal PTPP akan tetap tinggi untuk kebutuhan anak perusahaan di sektor infrastruktur dan properti, sementara penurunan kegiatan usaha konstruksi dan properti di tengah kondisi pandemi akan menekan perolehan arus kas PTPP. Akibatnya, kami memperkirakan profil leverage keuangan PTPP dalam periode tia tahun mendatang (2021-2023) akan tergolong agresif dengan proyeksi rasio utang bersih terhadap EBITDA di atas 7x. Seiring dengan penurunan peringkat ini, kami merevisi prospek peringkat perusahaan menjadi "stabil" dari "negatif".


PTPP diharapkan melunasi obligasi perpetual tahap I sebesar Rp150 miliar yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2021, menggunakan kas internal. Per 31 Desember 2021, PTPP mempunyai kas dan setara kas sebesar Rp7.5 trilliun. Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.


Efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibandingkan efek utang Indonesia lainnya.Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang.


Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat perusahaan mencerminkan keberadaan PTPP yang kuat di industri konstruksi nasional, sumber pendapatan yang beragam, dan fleksibilitas keuangan yang relatif kuat. Peringkat tersebut dibatasi oleh leverage keuangan yang agresif dalam jangka waktu dekat ke menengah akibat belanja modal yang signifikan, risiko dari ekspansi ke bisnis baru, dan lingkungan usaha yang fluktuatif.


Peringkat dapat dinaikkan jika PTPP memperbaiki indikator leverage keuangan dan debt service coverage secara berkelanjutan didukung oleh arus kas yang lebih stabil dari bisnis yang terdiversifikasi. Peringkat dapat diturunkan jika perusahaan berhutang lebih besar daripada yang diproyeksikan tanpa peningkatan EBITDA yang sesuai secara berkelanjutan.