Perjuangkan Hak, Seratusan Karyawan Transmart Berdemonstrasi
Demo karyawan Transmart. dok. Tempo.
EmitenNews.com - Perjuangkan hak-haknya, seratusan karyawan PT Trans Retail Indonesia (Transmart) menggelar aksi demonstrasi, di depan Head office Transmart Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2023) pukul 09.00 WIB. Mereka menyoalkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak yang dilakukan perusahaan milik pengusaha Chairul Tanjung itu.
"Ini aksi damai bersatu menuntut hak," kata Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Front Nasional (FSPFN), Rian, Kamis.
Seratusan karyawan perempuan dan laki-laki itu, mengenakan seragam Transmart berwarna biru, mendatangi lokasi demonstrasi, Head office Transmart Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Mereka menyerukan "hidup buruh" sepanjang jalan sambil mengibarkan bendera putih berlogo FSPFN dan poster berisi sejumlah tuntutan.
Di depan gerbang Transmart Lebak Bulus, mereka berjajar di hadapan sejumlah polisi yang berbaris menghadang masuk. Mereka menyerukan yel-yel, "Bayar-bayar, bayar UMP, bayar UMP sekarang juga."
Para pendemo meminta agar perusahaan menghentikan PHK pada karyawati yang sedang hamil. Selain itu, FSPFN juga meminta agar Pekerjakan kembali karyawan yang di-PHK sesuai ketentuan pasal 151 Undang-undang Nomor 13 tahun 2003. "Hentikan PHK sepihak yang terus dilakukan perusahaan."
Dalam aksinya, para karyawan Transmart menuntut perusahaan membayar kekurangan upah minimun provinsi (UMP) yang besarannya masih di bawah aturan. Aturan UMP 2022 tertuang dalam keputusan Gubernur Nomor 1517 tahun 2021.
Para karyawan menuntut bayaran upah lembur sesuai ketentuan undang undang yang berlaku. Mereka juga meminta pihak perusahaan berhenti mengatur-ngatur waktu cuti karyawan yang sudah diatur Undang undang.
Sebelumnya, tujuh gerai Transmart tutup permanen. Penutupan gerai tak dilakukan serentak, tapi bertahap sejak terjadi pandemi Covid-19. Bersamaan dengan penutupan itu terjadi pemutusan hubungan kerja.
Beberapa waktu lalu kepada pers, Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid mengatakan, langkah penutupan gerai retail itu terpaksa dilakukan untuk melakukan efisiensi di tengah gempuran ekonomi yang tengah melanda Indonesia. Opsi penutupan toko Transmart ini, menurut Satria, terpaksa dilakukan untuk efisiensi. ***
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram