EmitenNews.com - DJIA melemah -0,15% pada Selasa (20/08), diikuti S&P 500 (-0,20%) dan Nasdaq (-0,33%). Wall Street bergerak ke wilayah negatif seiring aksi ambil untung investor menjelang rilis notulen FOMC Juli 2024.


Investor mencermati simposium Jackson Hole mendatang dan rilis sejumlah data pasar tenaga kerja dan perumahan akhir minggu ini. Hari ini pasar akan menantikan sejumlah rilis data seperti: 1) Neraca Perdagangan Jepang Juli 2024; 2) Perubahan Stok Minyak Mentah EIA AS; 3) Keputusan Suku Bunga Indonesia Agustus 2024.


Pemerintah telah resmi meluncurkan B50, campuran 50% minyak kelapa sawit dan 50% solar. MNC Sekuritas menilai inisiatif pemerintah ini sangat positif, karena mengurangi ketergantungan pada solar impor, sehingga menciptakan efisiensi anggaran. Selain itu, B50 menawarkan keuntungan jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan dengan B35.


"Kami berharap penerapan B50 yang berkelanjutan akan memperkuat permintaan CPO dan membantu mempertahankan harga yang kompetitif," komentar MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya pagi ini. Lebih jauh lagi, pengurangan alokasi untuk impor solar dapat diarahkan ke belanja pemerintah yang lebih produktif dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.


IHSG menguat +0,90% ke level 7.533,99 pada perdagangan Selasa (20/08) yang diikuti oleh net foreign inflow yang signifikan sebesar Rp1,66 triliun. Seluruh sektor menguat dan menjadi penopang indeks, dipimpin oleh sektor consumer cyclicals (+1,65%) dan diikuti oleh sektor keuangan (+1,60%).


Indeks menguat di tengah pasar Asia yang bervariasi, seiring investor menunggu rilis data ekonomi utama, termasuk keputusan suku bunga BI dan neraca perdagangan Jepang untuk bulan Juli 2024. Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya ke level Rp15.435/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak pada kisaran 7.470-7.557. Adapun saham yang direkomendasikan adalah BRIS, ESSA, RAAM, BBNI.(*)