EmitenNews.com - Emiten pelayaran, Humpuss Maritim Internasional (HUMI) memboyong armada kapal senilai Rp65,53 miliar. Akuisisi satu unit kapal oil tanker sebagai bagian dari langkah strategis untuk memperluas kapasitas, dan mendukung pengembangan usaha di industri energi.

Pembelian kapal bernama MT Anargya I itu, diborong dari PT Maritim Indo Trans. Pembelian kapal itu, dilakukan melalui salah satu unit usaha perseroan yaitu PT Hutama Trans Kontinental (Matrako). Pembelian kapal itu, diharap dapat memperkuat posisi perseroan dalam industri pelayaran dan logistik, khususnya memenuhi permintaan transportasi minyak makin berkembang. 

Kapal oil tanker dengan bobot 7.063,5 mt deadweight itu, akan mendukung komitmen perseroan untuk menjalankan operasional berkelanjutan. Menyusul tambahan armada itu, perseroan dapat menawarkan solusi transportasi minyak bagi pelanggan bergerak sektor energi. Akuisisi kapal oil tanker itu, merupakan bagian dari rencana penambahan aset pada 2024 untuk memperkuat layanan sektor transportasi energi. 

”Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi operasional agar dapat melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, dan mendukung pertumbuhan industri energi Indonesia,,” tutur Tirta Hidayat, Direktur Utama Humpuss Maritim. 

Dengan adanya kapal itu, perseroan juga berencana untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan minyak, dan produk energi lainnya, sekaligus memperluas jangkauan operasional. "MT Anargya I memiliki cargo tank epoxy coating dengan 3 pompa yang memungkinkan pencarter/kapal dilakukan pemuatan 3 jenis kargo. Selain itu, juga dilengkapi heating coil sehingga berpeluang untuk dapat mengangkut product Palm Oil seperti CPO, Olein, dan Palm Stearin," tambah Tirta. 

Saat ini, kapal MT Anargya I telah berkontrak dengan PT Pertamina International Shipping, sehingga kapal langsung terutilisasi penuh secara komersial. Langkah itu, mempertegas komitmen perseroan dalam mendukung pengembangan usaha melalui program peremajaan kapal, investasi fokus pada pemenuhan standar keberlanjutan, dan keselamatan dalam operasional. 

Termasuk menjaga Plan Maintenance System (PMS) dilaksanakan dengan baik, dan benar. Dengan begitu, program operational excellence dapat menjamin kepuasan pelanggan, dan dapat menjaga kepercayaan pelanggan untuk memperbesar peluang kerja sama untuk project baru lainnya. (*)