Perluas Kepesertaan Pedagang, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng PD Pasar Jaya Pademangan Timur

EmitenNews.com - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Mangga Dua menggelar kerja sama dengan PD Pasar Jaya Pademangan Timur, Jakarta Utara. Sinergi tersebut dalam rangka untuk memperluas kepesertaan program perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di kalangan pedagang pasar setempat.
Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Al Hidayah Komplek PD Pasar Pademangan Timur. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala PD Pasar Jaya Pademangan Timur Sutopo beserta jajaran, Camat Pademangan Didit Mulyadi, tim BPJS Ketenagakerjaan Mangga Dua, serta para pedagang pasar setempat.
Kegiatan tersebut diawali dengan sosialisasi teknis oleh Kepala Bidang Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Mangga Dua Yudi Marito. Sosialisasi menyangkut pemaparan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan serta teknis sosialisasi dan akuisisi terhadap pekerja pasar dan sekitar pasar setempat.
Di lain sisi Camat Pademangan Didit Mulyadi mendorong agar seluruh pedagang di Pasar Pademangan Timur mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. ”Kami selaku pemerintahan di Kecamatan Pedemangan tentu mendukung upaya agar seluruh pekerja di wilayah kami terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan,” kata Didit.
Dalam sinergi tersebut setidaknya 200 pekerja setempat di bawah koordinasi PD Pasar Jaya Pademangan Timur akan terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Sementara itu Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Mangga Dua Dessy Sriningsih mengapresiasi komitmen PD Pasar Jaya Pademangan Timur dan Kecamatan Pademangan atas dukungan perluasan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
”Untuk menyukseskan program perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini kami memerlukan bantuan dan kepedulian banyak pihak seperti PD Pasar Jaya Pademangan Timur dan pihak kecamatan dan kelurahan, terutama untuk menjangkau kepesertaan di kalangan pekerja informal atau bukan penerima upah,” ujar Dessy. (*)
Related News

Menteri Erick Ungkap, Tinggi Ketergantungan Indonesia pada AS

Target Pemerintah, Defisit APBN 2026 Pada Rentang 2,48-2,53 Persen

Menkeu Bagikan Kabar Baik, Per April 2025 APBN Surplus Rp4,3T

Menperin Beber Dampak RI Gabung BRICS Buat Industri Manufaktur

Indonesia: Energi Harus Dianggap Aset Trategis, Bukan Cuma Komoditas

Mei Momentum Tepat bagi BI Turunkan Bunga Acuan, ini Alasannya