PGE Jual Saham IPO Hingga ke AS, Konsolidasi dengan Geo Dipa Energi Batal

"Terkait konsolidasi dengan Geo Dipa, kita selalu mengikuti arahan dari program-program stakeholder kita, dalam hal ini Kementerian BUMN untuk program konsolidasi untuk sementara tidak dilanjutkan lebih dahulu," jelas Ahmad.
Pria yang akrab disapa AY mengatakan pihaknya pun saat ini lebih fokus melaksanakan kegiatan unlock value dan pengembangan panas bumi.
Sebelumnya, Erick Thohir pada 2022 lalu menyatakan rencana merger atau penggabungan anak usaha kedua BUMN itu masih dalam tahap pembahasan. Katanya, penggabungan tersebut akan dilakukan usai PGE melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Erick menegaskan proses merger bisa dilakukan bila adanya perbaikan kinerja anak usaha PLN dan Pertamina. "Kita perbaikan dulu Pertamina-nya dengan tadi melakukan aksi korporasi, lalu kelihatan kinerjanya, bisa saja digabungkan atau sama sama dikembangkan, itu ada opsi- opsinya," jelasnya.
Ia menilai konsolidasi anak usaha atau sub holding Pertamina dan PLN yang bergerak di sektor geothermal dengan Geo Dipa akan memperkuat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dalam sektor geothermal.
"Kita mempunyai tiga perusahaan yang sebenarnya sudah melakukan geothermal ini, ada Pertamina, PLN, satu lagi ini Geo Dipa yang berada di bawah Kemenkeu. Memang ini perlu waktu, saya inginnya tahap awal memergerkan ini menjadi satu kesatuan," terangnya.
Dengan penggabungan tersebut, Erick optimistis pengembangan geothermal bakal jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan digarap oleh masing-masing BUMN secara mandiri.
Related News

Mitigasi Polusi Udara Jabodetabek, KLH Gencarkan Pengawasan

Pemerintah Bagikan BSU 2025 Rp600 Ribu, Cek Kriteria Penerima

Pencemaran Udara di Jabodetabek, KLH Tindak 116 Industri Kontributor

Menteri PU Ungkap Swasta Kapok Garap Proyek Pemerintah, Ada Apa?

Diskon Tarif Listrik 50 Persen Batal, Simak Komentar Menteri Bahlil

Di Tengah Beras Mahal dan Stok Turun, Mentan Endus ada Mafia Impor