PGN Kantongi Pendapatan USD2,9 Miliar Hingga September 2025
Hingga 30 September 2025, pendapatan PGN encapai USD2,9 miliar, naik sekitar 3,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya.(Foto: Ruang Energi)
EmitenNews.com - Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), menunjukkan performa yang kokoh dan menunjukkan kinerja operasional sepanjang Triwulan III tahun 2025. Hal ini tercermin dalam Laporan Konsolidasian Perseroan yang menunjukkan peningkatan pendapatan dan kinerja positif di hampir seluruh lini operasional.
Seperti dilansir Ruang Energi, hingga 30 September 2025, pendapatan PGN mencapai USD2,9 miliar, naik sekitar 3,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat USD237,9 juta, sedangkan EBITDA sebesar USD728,7 juta.
Sementara itu, PGN mencatat realisasi belanja modal (CAPEX) sebesar USD173,9 juta yang dialokasikan secara terukur untuk proyek-proyek strategis berorientasi pertumbuhan jangka panjang.
Kinerja operasional PGN sepanjang Triwulan III 2025 hampir semuanya menunjukkan pertumbuhan, seperti penjualan gas bumi mencapai 833,0 BBTUD. Transmisi gas bumi tembus 1.622,3 MMSCFD. Transportasi minyak mencapai 173.801,2 BOEPD. PGN bahkan berhasil mengirim lima kargo LNG ke pasar regional melalui segmen LNG Trading Internasional.
Basis pelanggan PGN juga terus bertambah. Total pelanggan kini mencapai 823.266, bertambah lebih dari 6.600 pelanggan baru sepanjang tahun ini, didominasi oleh sektor rumah tangga dan pelanggan kecil. Ini mengindikasikan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap gas bumi sebagai energi bersih dan efisien.
Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, membeberkan kunci keberhasilan ini. PGN menempatkan keandalan pasokan energi sebagai prioritas utama. Langkah-langkah strategis yang diambil meliputi optimalisasi portofolio gas bumi dan LNG, serta intensitas koordinasi dengan Pemerintah dan stakeholder penting lainnya.
“Menjaga keandalan pasokan gas bumi bagi pelanggan merupakan prioritas utama PGN. Kami menerapkan pengelolaan volume secara adaptif serta memperkuat kolaborasi lintas sektor guna memastikan ketersediaan pasokan tambahan dan keberlanjutan layanan energi bagi seluruh pelanggan,” tegas Fajriyah.
Tak hanya fokus pada pasokan, PGN juga menerapkan efisiensi biaya dan disiplin pengelolaan keuangan yang ketat. Menurut Fajriyah, ini adalah bagian dari strategi mitigasi risiko dan penguatan struktur modal.
“Kami menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan arus kas dan portofolio bisnis, termasuk langkah selektif pada proyek prioritas,” jelasnya, menekankan pentingnya strategi ini untuk memperkuat resiliensi korporasi.
PGN tidak melupakan perannya dalam mendukung transisi energi. Perusahaan terus memperkuat infrastruktur gas bumi terintegrasi secara nasional. Dari sisi keamanan, penerapan HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) yang disiplin membuahkan hasil yang memuaskan, ditunjukkan dengan nihilnya kecelakaan kerja hingga 30 September 2025.
Selain itu, komitmen terhadap sustainability diwujudkan dengan realisasi dekarbonisasi sebesar 28.387 tCO2eq, yang utamanya dicapai melalui efisiensi energi berkat penggunaan gas fuel pada generator.
“Dengan strategi mitigasi risiko, efisiensi berkelanjutan, dan fokus pada proyek bernilai tambah tinggi, diharapkan dapat menempatkan PGN pada posisi yang solid untuk menjaga stabilitas operasional menuju pertumbuhan yang berkelanjutan sekaligus menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan,” tutup Fajriyah optimis.(*)
Related News
IHSG Menguat 0,43 Persen, Sektor Teknologi Naik Paling Tinggi!
Harga Global Naik, Kemendag Patok HPE Konsentrat Tembaga USD5.613/WMT
Tak Berkutik, IHSG Sesi Siang Stagnan Bertengger di 8.649,47
Kemenperin Pastikan e-Katalog Dibanjiri Produk DN yang Penuhi TKDN
Oversubscribed 318,69 Kali, IPO SUPA Catat Lebih dari 1 Juta Order
Yayasan Astra Geber Executive Sharing Economic Outlook 2026





