EmitenNews.com - Telah lahir pembunuh raksasa. Namanya, Bilqis Prasista. Tunggal putri Indonesia ini, mengalahkan tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi pada partai pertama Indonesia vs Jepang di Piala Uber 2022. Pertandingan ini bergulir di Impact Arena, Bangkok, Thailand, pada Rabu (11/5/2022) pagi WIB. Putri legenda bulutangkis Indonesia Joko Suprianto itu, meyakini di lapangan tidak ada yang tidak mungkin.


Bilqis Prasista secara mengejutkan mampu menuntaskan pertandingan melawan ranking satu dunia, Akane Yamaguchi, melalui permainan sengit dua gim via skor identik 21-19. Putri salah satu legenda bulutangkis Indonesia Joko Suprianto itu, mengaku tidak menyangka bisa memenangi pertandingan melawan Akane Yamaguchi. Dengan kemenangan pemain kelahiran Magelang itu, membawa tim Uber Indonesia unggul 1-0.


Bilqis jelas tidak begitu yakin bisa mengalahkan Akane Yamaguchi, pemain yang bergelimang prestasi. Tunggal andalan Jepang itu pernah menjuarai ajang bergengsi seperti Kejuaraan Dunia dan All England. Peringkat dunianya pun, jauh, 300-an lebih. “Saya tidak menyangka bisa menang atas Akane karena dia itu pemain nomor satu dunia dan memiliki prestasi banyak.”


Dalam rilis PBSI, Bilqis mengemukakan, strateginya untuk memenangkan pertandingan itu, membuat Akane terus berlari terus. Itu berarti, dia harus siap tahan dan semangat keras. “Saya bisa membuat kejutan. Saya kan rangkingnya masih jauh, tetapi bisa menang atas Akane.”


Satu hal Bilqis menyadari bahwa kemenangan ini juga berkat pesan dari kedua orang tuanya yang merupakan legenda bulu tangkis Indonesia, yakni Joko Suprianto dan Zelin Resiana. “Saya main tanpa beban. Saya yakin saja, di pertandingan, tidak ada yang tidak mungkin. Orangtua (Joko Suprianto dan Zelin Resiana), juga berpesan kalau ketemu siapa saja, jangan takut dan selalu yakin.”


Sesuai pesan dari kedua orang tuanya, dalam pertandingan, menurut Bilqis, tidak ada yang tidak mungkin. “Sebab tidak ada yang tidak mungkin sepanjang mau berusaha dan yakin kita bisa.”


Menariknya, kemenangannya, yang ibarat keberhasilan membunuh raksasa itu, membuat Bilqis sangat emosional. Dia bahkan sempat ingin menangis karena mampu menang atas Akane Yamaguchi. “Di lapangan setelah memastikan menang, saya mau menangis haru dan gembira karena seperti mimpi bisa menang dan membuat kejutan, tetapi air mata ini tidak keluar.” ***