Polemik Divestasi Saham Vale Indonesia (INCO) ke Pemerintah Terus Menguak Fakta Baru
EmitenNews.com -Polemik tentang divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada pemerintah Republik Indonesia yang bergulir hingga saat ini masih terus menguak fakta-fakta terbaru. Teranyar manajemen Vale Indonesia (INCO) menegaskan perusahaan rutin membayarkan dividen kepada MIND ID selama periode 2020 hingga 30 Juli 2023.
Dalam keterangannya, Manajemen Vale mengaku telah melakukan pembayaran dividen sebanyak dua kali, di mana pembayaran pertama dilakukan pada Mei 2021 sebesar 40 persen dari laba bersih perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020.
Sementara, pembayaran kedua dilakukan pada Mei 2023 sebesar 30% dari laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2022.
"Adapun jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah sebesar USD33.128 ribu pada tahun 2021 atau setara sekitar Rp505 miliar dan sebesar USD60.120 ribu pada tahun 2023 atau setara Rp917 miliar," demikian diungkapkan manajemen Vale dalam surat tanggapan terhadap hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama MIND ID dan Komisi DPR, Kamis (31/8/2023).
Sebelumnya, Direktur Utama Mining Industry Indonesia atau MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan, pihaknya baru menerima setoran dividen sebesar USD30 juta atau setara Rp301,61 miliar.
Padahal Holding BUMN Pertambangan tersebut telah berinvestasi sebesar USD372 juta ke Vale Indonesia pada periode 2019-2020.
"Jadi sempat ada berapa tahun dari 2020 sampai 2022 tidak ada dividen. Jadi kami juga mencatat rendahnya pengembalian investasi yang telah ditanamkan di Vale Indonesia," jelas Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (29/8/2023).
Sebagai informasi, saat ini komposisi pemegang saham Vale Indonesia atau INCO terdiri dari 43,79 persen milik Vale Canada Limited, yang juga sebagai pengendali. Lalu 15,03 persen milik Sumitomo Metal Mining, dan 0,54 persen milik Vale Japan Ltd.
Kemudian sebesar 20 persen dimiliki MIND ID, dan sekitar 21,18 persen menjadi saham publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M