EmitenNews.com - Aparat kepolisian menggerebek bisnis gelap penampungan dan penyewaan rekening judi online (judol) internasional di sebuah rumah di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (8/11/2024). Terungkap ribuan rekening dikirimkan sindikat tersebut ke bandar judi online di Kamboja.

Polisi menangkap delapan tersangka, empat mengenakan baju berwarna kuning dan empat lainnya mengenakan baju oranye. Mereka berinisial RS (31), DAP (27), Y (44), RF (28), ME (21), RH (29), AR (22) dan RD (28). Mereka diduga tergabung dalam sindikat jual beli rekening untuk judol online.

Selain itu, dalam sebuah ruangan di rumah itu terdapat barang bukti bisnis gelap tersebut. Di antaranya, tumpukan buku rekening berbagai bank, dokumen berisi identitas rekening, sejumlah komputer jinjing (laptop), puluhan kotak ponsel.

Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya,35 unit ponsel, 713 kartu ATM, 370 buku tabungan, tiga unit laptop, satu unit printer, satu bundel dokumen resi pengiriman ekspedisi berjumlah 1.081 lembar.

Ada lagi, satu unit alat potong kertas, satu kontainer dokumen surat-surat terkait dengan perpanjangan sewa kontrak rekening dan surat pernyataan. Selanjutnya satu gulung bungkus gelembung (bubble wrap), tiga buah tas ransel, 32 dus handphone kosong, dua buah token bank BCA, dan satu bendel mutasi rekening koran bank BC

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi, yang sempat ikut menginterogasi tersangka, menyebutkan ribuan rekening tersebut dikirimkan sindikat tersebut ke bandar judi online di Kamboja.

"Selama 2 tahun 6 bulan beroperasi, ditemukan sebanyak 1.081 lembar resi pengiriman. Dari pengakuan tersangka, setiap resi itu mengirim dua unit handphone, masing-masing HP berisi dua aplikasi mobile banking," kata Kombes Syahduddi dalam penggerebekan sindikat itu di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (8/11/2024).

Jadi, jika masing-masing ponsel berisi dua aplikasi mobile banking, maka terdapat total 4.324 buku rekening bank yang dikumpulkan.

Rupanya, modusnya, tersangka merekrut orang-orang yang akan dibuatkan rekening banknya ini di seputar wilayah Jakarta Barat, wilayah Cengkareng, Tambora. Ada juga di luar wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan di Menteng Atas. Lainnya, Tangerang dan sekitarnya.

Kombes Syahduddi menyatakan, tersangka RS sebagai otak sindikat mengaku pernah melihat aliran dana dalam salah satu rekening yang sudah dikirimkan ke Kamboja, sekitar Rp5 juta per hari.

Dengan demikian, jika diasumsikan 4.234 rekening juga memiliki perputaran uang sebesar Rp5 juta setiap hari, maka total perputaran uang dalam sehari Rp21 miliar. ***