EmitenNews.com – IndoPremier Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi beli saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel/MTEL). Rekomendasi tersebut diberikan karena prospek kinerja MTEL yang diprediksi semakin cerah di semester II-2023. 

 

Analis IndoPremier Sekuritas Giovanni Dustin dan Michelle Nugroho dalam laporan riset terbarunya yang dipublikasikan 21 September 2023 memperkirakan pendapatan MTEL di sepanjang 2023 dapat tumbuh 13% atau lebih tinggi dari target perseroan 11%. 

 

Manajemen sebelumnya menargetkan pertumbuhan pendapatan 11% pada 2023 didukung oleh pertumbuhan sewa organik dan anorganik. Hingga semester I-2023, pendapatan MTEL telah mencapai Rp4,1 triliun atau tumbuh 11% sesuai target. 

 

Salah satu alasan IndoPremier memperkirakan pendapatan tumbuh lebih tinggi pada semester II-2023 dikarenakan MTEL telah mendapatkan kontrak baru sebanyak 1.700 pesanan dari PT XL Axiata Tbk (EXCL). Kontrak baru tersebut lebih tinggi dibandingkan estimasi sebelumnya sebanyak 1.500 pesanan.

 

“Perseroan juga berpotensi mendapatkan tambahan pendapatan dari pembaharuan perjanjian penyewaan sebanyak 4.000 menara dengan Telkomsel pada kuartal II-2023. Pendapatan penyewaan ini kemungkinan baru dicatatkan pada semester II tahun ini. Kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan MTEL sebesar 13% yoy tahun ini (12,5% pada FY22)” tulis riset tersebut. 

 

Di semester I-2023 MTEL tercatat memiliki portofolio fiber sepanjang.27 ribu km dengan rasio pemanfaatan 1x yang sebagian besar disumbang oleh PT Indosat Tbk (ISAT) atau setara dengan 90% dari portofolio fiber optic. 

 

Lebih lanjut, riset IndoPremier tersebut juga menyampaikan rasio pemanfaatan yang masih rendah, menyebabkan margin EBITDA dari segmen tersebut akan tetap di sekitar 50%. 

 

“Namun dalam jangka panjang, manajemen memperkirakan margin EBITDA akan meningkat menjadi sekitar 70% seiring dengan peningkatan rasio pemanfaatan.” Tulis Giovanni dan Michelle dalam laporan risetnya.

 

Dari sisi ekspansi kedua analis IndoPremier itu juga menilai rasio utang bersih terhadap EBITDA MTEL yang hanya 1,8x jauh lebih rendah dari pada TBIG  maupun TOWR yang sudah lebih dari 4x. Hal ini memberikan ruang bagi perseroan untuk mencari sumber pendanaan untuk membiayai ekspansi anorganik.