EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat secara terbatas. Sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 21 Oktober 2024, IHSG akan menguji level resistance Classic 7.905, dan support level 7.592. Penguatan itu, berpotensi dipengaruhi sentimen pasca-pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden, dan Gibran Rakabuming.

Pasar cenderung menilai kebijakan ekonomi pemerintahan baru, terutama mengenai investasi, stabilitas politik, dan agenda ekonomi domestik. Kalau pemerintahan baru menunjukkan komitmen terhadap reformasi ekonomi pro-investasi, stabilitas politik terjaga, dan percepatan pembangunan infrastruktur, bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG. 

Namun, ketidakpastian mengenai arah kebijakan jangka pendek bisa menimbulkan ketidakpastian pasar saham Indonesia. Menilik data dan fakta itu, StocKnow.id menjagokan sejumlah saham berikut sebagai jujukan investasi. Beberapa saham laik koleksi tersebut sebagai berikut.

Antara lain Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Rp940 per lembar, dengan take profit Rp975-995 per helai, dan stop loss Rp905 per saham. Surya Semesta (SSIA) Rp1.270 per saham dengan take profit Rp1.320-1.270 per eksemplar, dan stop loss di kisaran Rp1.220 per lembar. 

Sawit Sumbermas (SSMS) Rp1.150 per lembar dengan take profit Rp1.190-1.225 per helai dan stop loss Rp1.115 per saham. Solusi Sinergi alias Surge (WIFI) Rp356 per helai dengan take profit Rp368-384 per lembar, dan stop loss Rp342 per eksemplar. 

Menyudahi perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat 25,02 poin alias 0,32 persen menjadi 7.760. Total volume perdagangan 23,16 miliar saham dengan nilai Rp10,7 triliun. Investor asing mengakumulasi beli bersih sebesar Rp319 miliar. (*)