Pratama Abadi Nusa Industri (PANI) Jual Saham Entitas Usaha Belasan Miliar Rupiah
EmitenNews.com—Perusahaan yang bergerak di Industri Kemasan Kaleng, Aktivitas Perusahaan Holding dan Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) telah melakukan satu langkah bisnis demi kelanjutan usahanya.
Merujuk pada keterangan resmi emiten yang bertengger di papan pengembangan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak 18 September 2018 ini telah terjadi pembelian atau penjualan aset yang bersifat penting pada 6 Februari 2023.
Prilli BP Soetantyo Direktur Utama PANI mengatakan, Pada tanggal 06 Februari 2023 berdasarkan Akta 11 Perseroan melakukan penjualan / divestasi sebagian saham milik Perseroan pada PT. Windu Blambangan Sejati, berkedudukan di Kabupaten Banyuwangi kepada Hendra Hasan Kustardjo (bukan pihak terafiliasi dari Perseroan) sebesar 9.750 , dengan nilai transaksi Rp.11.066.250.000.
"Adapun aksi penjualan ini didasari sebagai bentuk optimalisasi perseroan dalam bisnisnya," ujar Prilli.
Transaksi ini bukan merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Usaha dan juga bukan merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan.
Pada sisi pergerakan sahamnya sebagai emiten, PANI sempat menyentuh harga tertinggi pada 3 Agustus 2022 di harga Rp12.550 per saham. Saat itu perseroan sedang menjalani proses right issue dengan hadirnya pengendali baru dari entitas group Agung Sedayu.
Namun, pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu 8 Februari 2023, saham PANI hanya berada di level Rp1.180 per saham.
Untuk keuangan, Pratama Abadi Nusa Industri (PANI) per 30 September 2022 mencatat laba bersih Rp8,6 miliar. Melejit 473 persen dari periode sama 2021 sejumlah Rp1,5 miliar. Laba per saham dasar menjadi Rp3,85 dari sebelumnya Rp3,86.
Pendapatan bersih Rp364,24 miliar, melesat 91 persen daripada episode sama 2021 sebesar Rp189,83 miliar. Beban pokok pendapatan Rp273,01 miliar, bengkak 54 persen dari periode sama 2021 sebesar Rp176,59 miliar. Laba kotor Rp91,22 miliar, menanjak 589 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp13,23 miliar.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M