Presiden Ingin Undang Refly Harun dan Rocky Gerung Berdialog

Presiden Prabowo Subianto. Dok. Metro TV.
EmitenNews.com - Presiden Prabowo Subianto ingin berdialog dengan para tokoh yang kerap pesimistis pada masa depan Indonesia, terutama sejak Kabinet Merah Putih bekerja di bawah kepemimpinannya. Presiden menyebutkan sejumlah nama pengamat seperti Refly Harun, Rocky Gerung yang mau diajaknya berdiskusi menjelaskan kebijakan pemerintahannya.
Demikian pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Acara bertema Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Perang Tarif Perdagangan itu dihadiri jajaran menteri, Dewan Ekonomi Nasional, BI, OJK LPS dan sejumlah pemangku kepentingan.
Sarasehan ekonomi itu dihadiri oleh berbagai kalangan, selain para menteri Kabinet Merah Putih. Mulai dari ekonom, para pengusaha, perwakilan investor, bankir, dan lainnya.
Prabowo Subianto menyebutkan dialog tersebut perlu dilakukan untuk menyamakan persepsi bagian mana yang perlu diperbaiki. Dengan begitu ke depan, Indonesia mampu mensejahterakan masyarakat, atau tidak sesuram seperti kekhawatiran sebagian kalangan pengamat.
Presiden Prabowo mengatakan akan mengambil inisiatif untuk memulai komunikasi dengan pihak-pihak yang dimaksud dengan berkirim surat. Dengan begitu ia berharap pihak-pihak yang pesimistis terhadap masa depan Indonesia bisa melakukan dialog dengannya.
"Saya mau kirim suratlah nanti ke Refly Harun atau ke siapa, Rocky Gerung. Tell me what is wrong. Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what is wrong with that?" kata Prabowo.
Sejumlah pihak menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai menelan biaya besar dan dicurigai berakhir menjadi alat politik semata.
Para pengkritik menilai MBG yang merupakan penerapan janji kampanye pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024, dikhawatirkan tidak tepat sasaran, dan malah membebani anggaran negara.
Menanggapi kritik kontra terhadap program MBG, Prabowo menyebutkan bahwa program ini dilakukan justru dengan dasar yang jelas dan bukan hanya teori semata.
Data menunjukkan bahwa prevalensi kasus stunting di Indonesia masih sangat tinggi, di atas 20 persen. Karena itu, dibutuhkan intervensi dari pemerintah agar angkanya kasusnya dapat menurun.
Pemerintah menganggap MBG program yang tepat. Pasalnya, dalam tinjauan lapangannya, Prabowo melihat masih banyak masyarakat Indonesia khususnya anak-anak yang tidak memiliki akses ke makanan dan pangan sehat sebagai sumber untuk menangani stunting.
"Ini tidak bisa terjadi. Saya enggak terima. Saya sebagai pemimpin, sebagai patriot. Republik yang saya bela dari sejak muda, jadi saya akan berjuang keras supaya tidak ada orang lapar di Republik Indonesia. Saya akan kerja sekeras-kerasnya," kata Prabowo menutup pernyataannya.
Pada bagian lain pernyataannya Prabowo juga menyinggung soal pernyataan Indonesia gelap, dan menjadi tagar yang mendapat banyak perhatian. Tagar Indonesia gelap sempat mewarnai media sosial dan pada beberapa demonstrasi terakhir di beberapa kota, dan menjadi tajuk yang hangat diperbincangkan.
"Saya mau dialog. Saya mau ketemu, sama siapa. Tokoh-tokoh yang Indonesia gelap. Indonesia gelap maksudnya? Oke, kalau memang Indonesia gelap, mari kita kerja supaya Indonesia tidak gelap. Iya kan? Kok Indonesia gelap?," kata Prabowo Subianto.
Seperti ditulis Antara, saat menggelar demonstrasi di Jakarta sekitar pertengahan Februari 2025, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengungkapkan tagar ini merepresentasikan kekhawatiran terhadap program-program pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Presiden mengakui bahwa komunikasi dari pemerintah yang dipimpinnya kurang baik dan hal itu menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin.
Sarasehan ekonomi tersebut menjadi forum dialog strategis antara pemerintah dan pelaku ekonomi. Acara tersebut diselenggarakan, kata Prabowo, atas permintaannya agar tokoh di bidang ekonomi dapat menjelaskan situasi perekonomian nasional dan global saat ini secara riil.
Related News

Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Ungkap Peran Pegawai Wilmar Group

KPK Periksa Komut JTPE Yongky Wijaya di Kasus Taspen

31 Ribu Dosen ASN Akhirnya Terima Tunjangan Kinerja

Hadapi AS, ASEAN Sepakat Gunakan Mata Uang Lokal untuk Perdagangan

Kasus Korupsi LPEI, KPK Periksa Eks Staf Khusus Era Presiden Jokowi

Sudah jadi Sikap Publik, Menteri HAM Minta Hapus Penerapan SKCK