Presiden Jokowi Terbitkan Perppu Cipta Kerja, Menko Polhukam Anggap Putusan MK Gugur

Omnibus law demo mahasiswa tolak UU Cipta Kerja dok Republika.
EmitenNews.com - Ini langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan UU Cipta Kerja inkonstitusional bersyarat. Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Perppu yang diterbitkan karena adanya hal-hal mendesak itu, menggugurkan status inkonstitusional bersyarat UU Cipta Kerja.
"Hari ini telah diterbitkan Perppu Nomor 2 Tahun 2022 dan tertanggal 30 Desember 2022," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (30/12/2022).
Pemerintah melalui Menko Airlangga Hartarto mengklaim Perppu ini sudah sesuai Putusan MK Nomor 38/PUU7/2009. Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, Perppu ini telah memenuhi syarat kegentingan yang memaksa.
Dalam bahasa Airlangga Hartarto, Perppu Cipta Kerja mengubah sejumlah ketentuan dalam UU Cipta Kerja sesuai dengan putusan MK. Beberapa di antaranya soal ketenagakerjaan, upah minimum tenaga alih daya, harmonisasi peraturan perpajakan, dan hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Sementara itu Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Perppu ini sekaligus menggugurkan status inkonstitusional bersyarat UU Cipta Kerja. Perppu itu, kata mantan Ketua MK itu, setara dengan undang-undang di peraturan hukum kita. “Kalau ada alasan mendesak, bisa."
Beberapa alasan mendesak yang melatarbelakangi Perppu Cipta Kerja, menurut Menko Mahfud adalah dampak perang Ukraina-Rusia. Selain itu, ancaman inflasi dan stagflasi yang membayangi Indonesia. ***
Related News

Rekening Terkena Pemblokiran Sementara, PPATK Anjurkan Hubungi Bank

Jadi Broker Tambang, Zarof Ricar Ngaku dapat Fee Rp100 Miliar

Gratis! Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor tidak ada Lagi

Disebut Terima Suap Judol, Menteri Budi Siap Buktikan tak Bersalah

Besok Ojol Demo Matikan Aplikasi, Driver Minta Potongan 10 Persen Saja

Dalami Kasus Korupsi di LPEI, KPK Periksa Lima Orang Saksi