EmitenNews.com - Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh jajaran direksi BUMN dievaluasi. Permintaan itu disampaikan Kepala Negara saat memberi arahan pada acara Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (28/4/2025).

Sekitar 1.500 pimpinan badan usaha milik negara (BUMN) diundang hadir untuk mendengarkan arahan Presiden itu. Termasuk Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani dan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Saya serahkan kepada manajemen untuk mengevaluasi seluruh direksi BUMN dari sisi kinerja, watak, akhlak, dan prestasi," tegas Presiden.

Prabowo mengaku dalam acara selama kurang lebih satu setnegah jam itu ia banyak memberi teguran kepada jajaran direksi BUMN. Atas dasar inilah, mengapa arahan di acara Town Hall Danantara bersifat tertutup.

"Ya tertutup karena saya banyak negur direksi-direksi (BUMN)," ujarnya. Namun ia enggan membeberkan siapa saja pimpinan BUMN yang ditegurnya. "Nggak enak kalau ditegur di depan kalian (awak media)," ucapnya.

Yang jelas Kepala Negara memerintahkan direksi BUMN meninggalkan praktik-praktik usang yang menyimpang dan tidak efisien. Bila terbukti ada direksi BUMN yang tidak berprestasi atau menyalahgunakan wewenang, Presiden meminta untuk segera diganti.

"Kalau tidak berprestasi, malas-malasan, serta melakukan praktik-praktik yang tidak benar, saya minta diganti," ujarnya. Meski begitu, Presiden menyatakan pergantian direksi harus mengedepankan promosi internal atau merekrut profesional yang kompeten tanpa diskriminasi.

"Kalau bisa promosikan orang-orang terbaik dari bawah atau dalam perusahaan," ucapnya. Kepala Negara meminta jangan memilih direksi berdasarkan suku, agama, ras, partai politik, atau karena rasa kasihan.

"Tidak boleh ada praktik pilih kasih dalam promosi di internal BUMN," ujarnya. Sehingga baik BUMN maupun Danantara dapat dikelola dengan baik oleh anak-anak bangsa.(*)