Juga ada peresmian peletakan batu pertama lima proyek PLTP baru dengan total kapasitas 260 MW. Antara lain, PLTP Patuha Unit 2 (55 MW) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan nilai investasi USD211,16 juta serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp95,1 miliar per tahun.

Lalu, PLTP Salak Unit 7 (Target COD Desember 2026) berkapasitas 40 MW, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan nilai investasi USD153,7 juta serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp58,8 miliar/tahun.

Untuk PLTP Wayang Windu Unit 3 (target COD Desember 2026) berkapasitas 30 MW berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Nilai investasinya USD120 juta serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp44,1 miliar/tahun.

PLTP Muaralaboh Unit 2 (target COD April 2027) berkapasitas 80 MW, di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat dengan nilai investasi USD417 juta. Juga ada potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp29,5 miliar/tahun.

Lalu, PLTP Ulubelu Gunung Tiga (target COD Desember 2029) berkapasitas 55 MW berlokasi di Kabupaten Tanggamus, Lampung dengan nilai investasi USD36,52 juta. Ada potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp34,5 miliar/tahun.

Presiden juga meresmikan 47 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 27,8 MW yang tersebar di 11 provinsi dan memberikan akses listrik kepada 5.383 rumah tangga.

Sebanyak 11 provinsi tersebut yaitu Provinsi Bali (1 PLTS) berkapasitas 25 MW dengan investasi 20,55 juta dolar AS, Jawa Timur (7 PLTS) total kapasitas 0,52 MW dengan investasi Rp29,2 miliar.

Lalu, NTT (11 PLTS) total kapasitas 0,69 MW dengan investasi Rp14,43 miliar, Kalimantan Barat (2 PLTS) total kapasitas 0,14 MW dengan investasi Rp12,88 miliar.

Kalimantan Timur (5 PLTS) total kapasitas 0,12 MW dengan investasi Rp1,81 miliar, Kalimantan Utara (2 PLTS) total kapasitas 0,08 MW dengan investasi Rp7,02 miliar, Sulawesi Utara (3 PLTS) total kapasitas 0,54 MW dengan investasi Rp24,15 miliar, Maluku (2 PLTS) total kapasitas 0,1 MW dengan investasi Rp9,2 miliar

Selanjutnya, Maluku Utara (21 PLTS) total kapasitas 0,005 MW dengan investasi Rp4,6 miliar, Papua (5 PLTS) total kapasitas 0,26 MW dengan investasi Rp14,51 miliar, dan Papua Barat (8 PLTS) total kapasitas 0,29 MW dengan investasi Rp11,88 miliar. ***