Private Placement, Bos Modern Internasional Kempit 53,51 Persen Saham MDRN
EmitenNews.com - Modern Internasional (MDRN) bakal menggelar private placement 3 miliar lembar. Saham baru itu bernominal Rp50 per saham alias setara Rp150 miliar. Menyusul transaksi itu, perseroan akan meningkatkan modal dasar atas saham seri B menjadi 6,6 miliar lembar dari sebelumnya 2,6 miliar saham.
Hasil dana private placement untuk melakukan restrukturisasi atas sebagian utang menjadi ekuitas. Perseroan berharap dengan restrukturisasi itu, rasio utang terhadap ekuitas menjadi lebih sehat. ”Pastinya, memperbaiki struktur arus kas perseroan di masa mendatang,” tutur Sungkono Honoris, Direktur Utama Modern Internasional, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/11).
Alasan dan tujuan transaksi bermuara pada perjanjian investasi dengan Sungkono Honoris yang telah diteken pada 2 Januari 2020. Sungkono setuju memberi investasi Rp146,12 miliar. Merujuk laporan keuangan perseroan pada 31 Desember 2019, perseroan memiliki pinjaman kepada Sungkono Rp5,16 miliar, selanjutnya, sepanjang 2020, perseroan membayar kepada Sungkono Rp1,21 miliar. Dengan begitu, jumlah saldo nilai pinjaman pada 31 Desember 2020 menjadi Rp150,07 miliar.
Nah, pada 11 November 2021, perseroan dan Sungkono meneken surat perjanjian konversi utang menjadi saham. Di mana, perseroan mengonversi sebagian utang kepada Sungkono menjadi penyertaan saham melalui skema private placement. Caranya, perseroan menerbitkan maksimal 3 miliar saham baru dengan nominal Rp50 per lembar setara Rp150 miliar.
Setelah transaksi, Sungkono akan menggenggam saham Modern Internasional 53,51 persen. Sementara, pemegang saham lain akan mengalami dilusi 28,22 persen. Lalu, saham beredar perseroan bertambah, dan berpotensi mendongkrak likuiditas perdagangan saham. Selain itu, utang perseroan akan berkurang Rp150 miliar, ekuitas meningkat.
Transaksi itu, masuk afiliasi. Itu mengingat Sungkono Honoris merupakan direktur utama Modern Internasional. Sesuai POJK 14/2019, private placement hanya bisa dilakukan dengan persetujuan pemegang saham via rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Dan, RUPSLB Modern Internasional akan digelar pada Selasa, 21 Desember 2021 mendatang. (*)
Related News
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya
Pendapatan Oke, Laba NCKL Kuartal III 2024 Tembus Rp4,83 Triliun