EmitenNews.com -PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) kembali menunjukkan komitmennya terhadap efisiensi operasional, keberlanjutan, dan pertumbuhan jangka panjang, SSMS memberikan penjelasan rinci mengenai berbagai aspek operasional dan strategis perusahaan, menegaskan fokusnya pada peningkatan produktivitas dan pengelolaan risiko yang proaktif. 

MNC Sekuritas menyarankan investor mengoleksi saham Sawit Sumbermas (SSMS) dengan rekomendasi buy on weakness Rp1.285-1.350 dengan target Rp1.450-1.515 per helai, dan stop loss Rp1.250 per lembar. Saat ini saham emiten sawit tersebut bergerak pada range 1.180 hingga 1.330 per lembar saham.

Optimalisasi Aset dan Pengelolaan Risiko yang Cermat

SSMS mengonfirmasi bahwa beberapa kendaraan dan alat berat yang telah disusutkan sepenuhnya masih aktif digunakan untuk mendukung operasional perusahaan. Manajemen secara rutin mengevaluasi potensi risiko dari penggunaan aset yang telah mengalami depresiasi ini, dengan melakukan pemeliharaan melalui pusat peralatan alat berat (workshop) dan melaksanakan program peremajaan secara bertahap untuk menjaga kelancaran dan keselamatan operasional. “Pendekatan proaktif ini menunjukkan komitmen SSMS dalam memastikan aset-asetnya tetap berfungsi optimal dan aman,” kata Deni Agustinus Damayanto Corporate Secretary PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).

Peningkatan Pembayaran kepada Pemasok sebagai Strategi Pertumbuhan

Peningkatan pembayaran kas kepada pemasok yang tercatat pada kuartal I 2025 sebagian besar disebabkan oleh kenaikan kuantitas dan harga pembelian bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) dan Crude Palm Oil (CPO). Kuantitas pembelian TBS naik 12% dan harganya naik 28%, sementara kuantitas pembelian CPO naik 33% dan harganya naik 29%. Selain itu, kenaikan tarif levy dan bea keluar juga berkontribusi pada peningkatan ini. Tidak ada perubahan kesepakatan dengan pemasok, melainkan adanya permintaan percepatan pembayaran oleh pemasok bahan baku, yang merupakan bagian dari komitmen Perseroan dalam menjaga hubungan kemitraan yang baik dan berkelanjutan dengan pemasok lokal. Hal ini mencerminkan strategi SSMS untuk mengamankan pasokan bahan baku yang vital dan memperkuat ekosistem bisnisnya.

Investasi Strategis untuk Peningkatan Kapasitas dan Efisiensi

SSMS telah melakukan penambahan uang muka pembelian aset tetap senilai Rp60,7 miliar, yang meliputi mesin pabrik untuk peremajaan, perangkat IT untuk meningkatkan koneksi internet, penambahan infrastruktur pabrik untuk kelancaran proses penerimaan TBS, alat mekanisasi panen untuk efektivitas dan efisiensi, serta penambahan kendaraan untuk transportasi SDM. Seluruh aset yang dibeli saat ini sudah beroperasi komersial, menunjukkan efisiensi dalam implementasi proyek investasi.

Meskipun realisasi belanja modal (capex) pada kuartal I 2025 tercatat lebih rendah dari proyeksi, SSMS memastikan bahwa hal ini tidak berdampak pada operasional maupun pencapaian target jangka panjang Perseroan. Perbedaan tersebut disebabkan oleh proses logistik dan administrasi, terutama terkait pengadaan komponen dan peralatan impor yang masih dalam proses pengiriman dan belum diakui sebagai perolehan aset tetap. Nilai capex yang lebih besar telah direalisasikan dalam bentuk uang muka pembelian (advance payment). Manajemen menegaskan bahwa proyek-proyek strategis tetap berjalan sesuai jadwal.

Strategi Produksi yang Kuat dan Berkelanjutan

Keputusan SSMS untuk meningkatkan pembelian tandan buah sawit (TBS) dari pihak luar merupakan bagian dari strategi untuk memaksimalkan utilisasi kapasitas pabrik kelapa sawit (PKS) dan mengisi kekurangan pasokan dari kebun inti. Langkah ini juga menjadi upaya SSMS dalam mendukung pengembangan perekonomian masyarakat, khususnya petani sawit di sekitar wilayah operasional, memperkuat hubungan kemitraan yang saling menguntungkan dengan komunitas lokal.

Meskipun terdapat kerugian atas nilai wajar aset biologis akibat penurunan kuantitas produksi TBS, SSMS memiliki rencana yang jelas untuk memastikan kelanjutan produksi dalam jangka panjang. Perseroan secara rutin melakukan pemupukan sesuai rekomendasi analisis tanah dan daun, serta menjalankan program replanting secara bertahap terhadap tanaman tua atau tidak produktif menggunakan bibit unggul. Strategi replanting ini dilakukan secara bertahap untuk menghindari penurunan produksi yang signifikan dan menjaga luasan tanaman menghasilkan (TM) tetap proporsional.

Kontribusi Ekspor dan Stabilitas Pasar

SSMS aktif dalam pasar ekspor, dengan penjualan produk seperti Palm Olein ke Pakistan (34,93%), India (17,12%), dan Bangladesh (5,61%). Penjualan ekspor Perseroan tidak secara langsung terpengaruh oleh kebijakan tarif impor Amerika Serikat karena perusahaan tidak melakukan penjualan ke pasar AS. Hal ini menunjukkan diversifikasi pasar yang baik dan ketahanan terhadap fluktuasi kebijakan perdagangan di wilayah tertentu.

Secara keseluruhan, tanggapan SSMS mencerminkan perusahaan yang proaktif dalam mengelola operasionalnya, berinvestasi dalam pertumbuhan strategis, dan berkomitmen pada praktik berkelanjutan, siap menghadapi tantangan pasar dan terus memberikan nilai bagi para pemangku kepentingan.