Program Konservasi Lahan Gambut PT SYK Untuk Atasi Perubahan Iklim
PT Sepalar Yasa Kartika (SYK) menyadari pentingnya melakukan pengelolaan dan perlindungan terhadap area konservasi dan lahan gambut secara berkelanjutan. dok. ist.
EmitenNews.com - PT Sepalar Yasa Kartika (SYK) menyadari pentingnya melakukan pengelolaan dan perlindungan terhadap area konservasi dan lahan gambut secara berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen dari Kebijakan Keberlanjutan dan Kebijakan Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, Tanpa Eksploitasi (NDPE) yang telah diterapkan sejak Agustus 2021. Ini juga sejalan tuntutan keberlanjutan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Citra Borneo Utama (CBU) dan PT Citra Borneo Indah (CBI).
PT Sepalar Yasa Kartika melakukan beberapa aktivitas untuk mewujudkan komitmennya terhadap kebijakan keberlanjutan SSMS dan persyaratan pemasoknya. SYK menyadari gambut berperan penting dalam penyerapan karbon dan mengatasi krisis perubahan iklim. Karena itu, SYK memiliki komitmen kuat dalam melakukan konservasi terutama di lahan gambut.
Tahun 2018, SYK bekerja sama dengan konsultan eksternal melakukan penilaian area Bernilai Konservasi Tinggi (NKT). Berdasarkan hasil penilaian tersebut, terdapat dua areal gambut seluas 705 hektare berupa hutan dengan dominasi vegetasi gelam yang merupakan daerah resapan air dalam kawasan konservasi SYK.
Dari hasil penilaian NKT ini juga ditemukan sebanyak 101 jenis tumbuhan yang dapat dikelompokkan dalam 49 famili. Salah satu di antaranya termasuk dalam Daftar CITES Appendix II sebanyak 1 jenis yaitu Akar entuyut (Nepenthes gracilis). Untuk jenis satwa liar sebanyak 68 jenis yang dikelompokan dalam 38 famili, 13 di antaranya termasuk dilindungi dan 1 jenis hampir terancam yakni Lutung kelabu (Presbytis cristata).
Untuk menjaga dan melestarikan area konservasi termasuk gambut beserta keanekaragaman hayati di dalamnya, SYK telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya pemasangan patok tata batas dan signboard NKT, melakukan patroli rutin, monitoring biodiversity serta evaluasi tutupan area NKT.
SYK juga memiliki tim Konservasi yang secara rutin bertugas melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pekerja dan masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga wilayah konservasi terutama gambut.
Program lain SYK untuk mengukuhkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan yakni melakukan pemetaan lahan gambut untuk menganalisa dan memetakan lahan gambut di area HGU SYK. Kegiatan ini dalam rangka mengidentifikasi sebaran kawasan gambut, menentukan kedalaman, tingkat kematangan, dan rekomendasi kegiatan pemantauan dalam pengelolaan kawasan yang dikategorikan sebagai kawasan gambut.
Selain itu, SYK juga telah memiliki prosedur pengelolaan air di areal gambut sesuai yang telah ditetapkan pemerintah dan secara rutin melaporkan pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menjaga wilayah gambut merupakan usaha SYK dalam melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim dan juga mencegah dampak negatif dari akibat yang timbul, dan secara langsung juga menjaga habitat satwa flaura dan fauna di area gambut tersebut.
Komitmen keberlanjutan SSMS, CBU dan CBI
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Citra Borneo Utama (CBU) dan PT Citra Borneo Indah (CBI) menggandeng Deloitte Touche Financial Advisory Services Pte Ltd (DTFAS) untuk meninjau kinerja keberlanjutan dan keterlacakan pemasok minyak kelapa sawit (CPO) ke CBU. Itu dilakukan sehubungan dengan Peta Jalan Keberlanjutan khusus untuk masing-masing pemasok.
Mulai Januari 2022, PT Sepalar Yasa Kartika (SYK) melakukan beberapa aktivitas untuk mewujudkan komitmennya terhadap kebijakan keberlanjutan SSMS dan persyaratan pemasoknya. Peta Jalan Keberlanjutan SYK meliputi:
Rekonsiliasi dan mengkonfirmasi batas-batas yang disetujui secara hukum, diselesaikan pada April 2022. Setiap konflik yang tidak teridentifikasi dengan masyarakat sekitar telah diidentifikasi dan dikelola pada Mei 2022.
Mengkonfirmasi ulang kawasan HCV, termasuk keanekaragaman hayati terkait; tidak ada kawasan HCS (Nilai Karbon Tinggi) yang teridentifikasi dalam batas SYK. Nilai Konservasi Tinggi (NKT), atau High Conservation Value (HCV), sesuatu yang bernilai konservasi tinggi pada tingkat lokal, regional atau global, meliputi nilai-nilai ekologi, jasa lingkungan, sosial dan budaya. Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT) adalah suatu areal yang memiliki satu atau lebih NKT.
Mengkomunikasikan secara berkala update peta jalan keberlanjutan kepada pemangku kepentingan eksternal menggunakan rilis publik dan melibatkan masyarakat sekitar.
Program Supply-chain Traceability Management telah dimulai pada tahun 2023 dan secara berkala akan dilaporkan kepada SSMS, persiapan program ini telah mencapai tahapan 60%
Peninjauan status secara berkala telah disampaikan terkait target spesifik Peta Jalan Keberlanjutan SYK yang ditetapkan mulai Januari 2022 untuk memberikan kontribusi yang diharapkan terhadap sasaran kebijakan SSMS.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M