Prospek Stabil, Pefindo Kerek Peringkat Medikaloka Hermina (HEAL) Menjadi idAA

EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat Medikaloka Hermina (HEAL), dan obligasi berkelanjutan I Tahun 2020 menjadi idAA. Peningkatan itu, merefleksikan pandangan Pefindo terhadap perbaikan sejumlah elemen.
Mulai pertumbuhan pendapatan, dan EBITDA berkelanjutan di tengah persaingan ketat industri. Didorong ekspansi bisnis berkelanjutan, dan permintaan jasa perawatan kesehatan lebih tinggi. Hermina akan tetap mempertahankan struktur permodalan konservatif, dan rasio perlindungan arus kas kuat, akhirnya akan menghasilkan profil kredit sangat kuat, dan makin baik.
Prospek peringkat perusahaan stabil. Obligor dengan peringkat idAA memiliki kemampuan sangat kuat memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibanding terhadap obligor lain. Peringkat itu, mencerminkan posisi pasar Hermina sangat kuat di industri rumah sakit, profil keuangan sangat kuat, dan marjin laba stabil.
Namun peringkat itu, dibatasi persaingan ketat industri rumah sakit, dan eksposur terhadap risiko perubahan kebijakan pemerintah tentang peraturan kesehatan. Peringkat bisa dinaikkan kalau Hermina makin memperkuat profil bisnis dengan meningkatkan jumlah rumah sakit, tempat tidur operasional untuk mendapatkan lebih banyak pangsa pasar, disertai pendapatan dan EBITDA lebih tinggi dari proyeksi, mempertahankan struktur permodalan konservatif, dan perlindungan arus kas kuat.
Peringkat dapat diturunkan jika pendapatan dan atau EBITDA jauh di bawah target, dan/atau perusahaan menambah utang lebih tinggi dari proyeksi, yang akan memperburuk struktur permodalan, dan perlindungan arus kas. Hermina didirikan pada 1999 dan bergerak bidang industri kesehatan dengan Hermina sebagai merek rumah sakit.
Per 31 Desember 2021, perusahaan mengoperasikan 43 rumah sakit di seluruh Indonesia dengan menarget segmen berpenghasilan menengah pada 2021. Susunan pemegang saham terdiri dari kelompok pendiri 33,36 persen, dewan direksi 21,57 persen, dewan komisaris 4,07 persen, dan publik 41 persen. (*)
Related News

Grup Sinarmas (SMMA) Suntik Anak Usaha Rp365M, Kenapa?

Perkuat Posisi, Pengendali YELO Serok 709,35 Juta Saham di FCA

BNI Perpanjang Perjanjian Kredit Elnusa Senilai USD70 Juta

Uni-Charm (UCID) Merugi di Medio 2025, Ini Penyebabnya

Laba COAL Anjlok 34,3%, Sisa Rp17,3M di Semester I-2025

BNI Hujani Nasabah Hadiah Rejeki wondr, Masih Bisa Ikutan!