Proyeksi Pendapatan Naik 20 Persen, INPP Siapkan Capex Rp1 Triliun
Hotel Sheraton besutan Indonesian Paradise siap memanjakan para wisatawan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indonesian Paradise Property (INPP) per 31 Maret 2024 mencatat total pendapatan Rp263 miliar. Itu berkat segmen recurring income alias pendapatan berulang terlepas dari tantangan ekonomi global. Segmen pendapatan berulang mengalami peningkatan signifikan 10,6 persen.
Itu terutama didorong penjualan kuat segmen komersial, berkontribusi 44 persen terhadap total pendapatan, menandai peningkatan 3,9 persen secara tahunan. Segmen perhotelan mengikuti dengan baik, berkontribusi 43 persen dari total pendapatan, dan mengalami peningkatan signifikan 16,1 persen secara tahunan.
Segmen penjualan properti menyumbang 12 persen dari total pendapatan setelah mencatat penurunan 42,1 persen secara tahunan. Perlambatan pendapatan pada segmen properti itu dianggap normal. Salah satunya karena peraturan akuntansi menyebabkan pengakuan pendapatan sedikit terlambat.
Diperkirakan tahun ini, Indonesia Paradise akan melakukan serah terima unit Antasari Place kepada pemilik unit dijadwalkan sekitar akhir 2024. ”Grup Paradise Indonesia tidak terlalu terpengaruh daya beli pasar karena pendapatan terbesar kami dari pendapatan berulang. Proyek-proyek kami berjalan baik, dan kami tetap optimistis untuk 2024,” tutur Anthony P Susilo, Presiden Direktur Indonesia Paradise Property.
Segmen perhotelan, khususnya Bali, telah terbukti berkinerja baik, dengan peningkatan pendapatan 9,2 persen. Itu tersebab penempatan portofolio hotel strategis, dan peningkatan tarif harian rata-rata (ADR) double digit per kuartal I-2024. Indonesian Paradise berhasil mempertahankan tingkat hunian rata-rata stabil di level 62 persen.
Sektor komersial, tingkat sewa rata-rata meningkat 9,5 persen dengan tingkat hunian meningkat menjadi 94 persen dari edisi sama tahun lalu 90 persen. Itu menunjukkan daya beli konsumen kuat segmen menengah atas. Indikator-indikator positif itu, memvalidasi efektivitas strategi 3M perseroan.
Strategi 3M fokus pada property berukuran menengah untuk penggunaan mixed-use, menargetkan segmen menengah ke atas. Februari lalu, perseroan membuka Hotel Hyatt Place pertama Indonesia di Makassar, terintegrasi dengan apartemen kelas atas 31 Sudirman Suite. Lokasi strategis itu, pasti akan menarik para pelancong bisnis dan wisata.
Perusahaan juga membuat kemajuan signifikan dengan ekspansi 23 Paskal di Bandung, dan pengembangan pusat mixed use komersial, 23 Semarang, keduanya diperkirakan rampung pada 2025. Dengan proyek-proyek itu, perseroan optimistis dapat mencapai pendapatan signifikan, dan telah menetapkan target pertumbuhan pendapatan 20 persen pada 2024.
Selanjutnya, Indonesian Paradise menetapkan target belanja modal ambisius yaitu sekitar Rp1 triliun sepanjang 2024. Itu dengan alokasi sebagian besar untuk proyek-proyek komersial, dan proyek-proyek perhotelan. Kemudian diikuti proyek-proyek pengembangan properti. (*)
Related News
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya