Proyeksi Penerimaan Pajak 2022 Rp1.485 Triliun, Kenaikan Harga CPO jadi Andalan
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. dok. Edukasi Pajak.
EmitenNews.com - Kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia, salah satunya crude palm oil (CPO) menjadi andalan proyeksi penerimaan pajak 2022. Pemerintah memproyeksikan penerimaan pajak tahun ini mencapai Rp1.450 triliun sampai Rp1.485 triliun. Proyeksi tersebut melampaui target penerimaan pajak tahun ini yang dalam APBN sebesar Rp1.265 triliun.
Dalam keterangannya yang dikutip Minggu (29/5/2022), Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Kemenkeu) Ihsan Priyawibawa menuturkan, proyeksi penerimaan tersebut akan ditopang oleh kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global, baik dari sisi industri maupun pertanian.
Dalam jumpa pers, Jumat (27/5/2022), Ihsan Priyawibawa mengatakan, salah satu komoditas unggulan Indonesia, CPO. Hingga April 2022, pertumbuhan sektor perkebunan kelapa sawit sebesar 140 persen dan industrinya tumbuh lebih dari 600 persen. "Penerimaan pajak CPO sangat membantu penerimaan kami sampai April ini.”
Selain itu tarif PPN yang naik menjadi 11 persen per April ini juga akan mendorong penerimaan pajak dengan potensi penambahan Rp45 triliun sampai Rp50 triliun penerimaan PPN. PPN tahun lalu Rp500 triliun sampai Rp600 triliun. Kalau baseline-nya tidak berubah akan bertambah 10 persen dikali sembilan bulan.
“Jadi, potensinya sekitar Rp45 triliun sampai Rp50 triliun karena cuma sembilan bulan," kata Ihsan Priyawibawa.
Penerimaan pajak telah mencapai Rp679,99 triliun per 26 Mei 2022 atau 53,04 persen dari target APBN tahun ini Rp1.265 triliun. Penerimaan yang hingga 26 Mei 2022 mencapai Rp679,99 triliun ini meliputi PPh Non Migas Rp416,48 triliun, PPh Migas Rp36,03 triliun, PPN dan PPnBM Rp224,27 triliun serta PBB dan pajak lainnya Rp3,21 triliun. ***
Related News
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah
Membaik, Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan II Surplus USD5,9 Miliar