EmitenNews.com - Tim dosen Porgram studi Teknik Elektro (TE) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil mendapatkan Pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Invitasi dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia.


RISPRO Invitasi adalah program pendanaan riset yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau implementasi kebijakan/tata kelola atau publikasi dengan melalui mekanisme undangan.


Tim dosen UMY yang berhasil mendapatkan pendanaan RISPRO tersebut adalah Dr. Ir. Ramadoni Syahputra, S.T., M.T, Kunnu Purwanto, ST., M.Eng. dan Muhamad Yusvin Mustar, ST., M.Eng.


Ramadoni mengaku sangat senang dan bersyukur ketika pertama kali mendapatkan kabar melalui WA langsung dari tim LPDP. "Senang sekaligus merasa punya rasa tanggung jawab besar, karena riset LPDP ini sangat bergengsi di kalangan akademisi,” jelasnya, Sabtu (8/1).


Ini bukan kali pertama bagi Ramdoni untuk mengajukan proposal riset ke LPDP. Sebelumnya ia sudah pernah mengajukan proposal riset pada tahun 2016 dan tahun 2019. Namun dalam prosesnya harus terhenti pada seleksi substansif karena diaggap belum memenuhi kriteria.


"Alhamdulillahnya kali ini justru dapat undangan,” tutur dosen yang akrab Doni.


Doni menyebutkan bahwa mitra yang digandeng dalam riset ini adalah PT Industri Kereta Api (INKA) Persero, sehingga riset ini memang berfokus pada pembuatan produk kereta api.


Sebelum dinayatakan lolos mendapat pendanaan riset, perguruan tinggi yang mendapat undangan diberikan sosialisasi dari PT INKA juga dari Tim LPDP. Tak hanya itu, mereka juga diminta pendapatnya terkait perkereta apian dengan tema besar kendaraan listrik. "Setelah itu baru kami bersama menganalisa apa yang dibutuhkan PT INKA, kemudian diminta mengajukan proposal ke PT INKA” lanjutnya.


Doni juga mengungkapkan kebanggannya selaku perwakilan dari UMY yang mana UMY menjadi satu satunya perguruan tinggi swasta yang diberi kesempatan dalam mengerjakan proyek ini.


“Hal ini membuktikan bahwa kita di UMY mempunyai kualitas yang setara dengan perguruan tinggi negeri lainnya yang memang sudah memiliki reputasi yang diperhitungkan,” ujarnya.(fj)