PTBA Gandeng BRIN Garap Bahan Baku Lithium-Ion
Proyek batu bara milik PTBA
EmitenNews.com - Emiten anggota Grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memulai proyek percontohan (pilot project) konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai Lithium-ion (Li-ion) di Kawasan Industri Tanjung Enim.
Proyek ini merupakan yang pertama di dunia dalam mengubah batu bara menjadi bahan tersebut.
Direktur Portfolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyatakan bahwa seluruh perusahaan di bawah Grup MIND ID berkomitmen untuk mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara Indonesia.
Ini dilakukan melalui mandat untuk mengelola sumber daya dan cadangan strategis, melakukan hilirisasi, dan kepemimpinan pasar guna menjadi perusahaan kelas dunia. Dilo berharap bahwa proyek ini dapat terus berlanjut hingga tahap komersial dan menekankan pentingnya dukungan serta kajian mendalam dari aspek keekonomiannya.
"MIND ID memiliki fokus mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik. Karena itu, potensi ini harus didukung sepenuhnya oleh seluruh Grup MIND ID. Proyek ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung diversifikasi usaha PTBA, tetapi juga memperkuat posisi kita dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik di masa mendatang," ujar Dilo dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (17/7/2024).
Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail, menuturkan bahwa pengembangan batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet adalah komitmen PTBA dalam mendukung kebijakan Pemerintah untuk mendorong hilirisasi batu bara serta menjaga ketahanan energi nasional.
"Bukit Asam ingin menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri. Salah satu upaya yang kami lakukan yakni dengan mewujudkan industri batu bara dengan clean technology di Indonesia. Implementasi Anode Sheet berbahan baku batu bara ini merupakan yang pertama di dunia, sehingga dapat menjadi salah satu terobosan penting dalam hilirisasi batu bara. Pengembangan batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet juga akan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di dalam negeri," ungkap Arsal.
Kebutuhan Artificial Graphite dan Anode Sheet akan semakin meningkat di masa mendatang, seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik. Tak hanya untuk industri kendaraan listrik, Artificial Graphite dan Anode Sheet juga dibutuhkan oleh industri-industri lain seperti industri penyimpanan energi, elektronik, hingga peralatan medis.
Hilirisasi ini sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan serta mendukung pencapaian target Net Zero Emission (karbon netral) pada 2060 atau sebelumnya.
Direktur Pemanfaatan Riset & Inovasi pada Industri BRIN, Mulyadi Sinung Harjono, menyampaikan harapannya agar proyek percontohan konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri bahan baku strategis.
"Kami berharap kerja sama dengan PTBA terus berlanjut, menghasilkan penelitian yang bermanfaat, serta pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan," tuturnya.
Artificial Graphite merupakan bahan utama untuk pembuatan anoda, sedangkan Anode Sheet adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (kutub positif), yang merupakan salah satu komponen penting untuk baterai Li-ion.
Related News
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan