EmitenNews.com - PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) merombak struktur pengurus. Perseroan mengangkat Dionisius Widjanto sebagai komisaris independen menggantikan Lena T. Burhanudin, dan Djoko Sapto M.Mulyo sebagai direktur independen. 


Susunan dewan komisaris dan direksi baru yaitu, Komisaris Utama Feisal Hamka, Komisaris Independen Eka Pria Anas, dan Dionisius Widjanto. Direksi meliputi Direktur Utama Fitria Yusuf, Direktur Independen Hasyim, dan Djoko Sapto M.Mulyo. ”Menerima pengunduran diri Bapak Bambang Hartadi dari Direktur Independen,” tutur Feisal Hamka Komisaris Utama, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Jakarta, Rabu (6/7).


Tahun lalu, Citra Marga berhasil melalui periode sulit dengan menuntaskan berbagai proyek jalan tol, yaitu pengoperasian Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi 1 pada 24 Januari 2022, dan berhasil menyelesaikan 100 persen konstruksi Seksi 3. Sedang konstruksi Seksi 4,5, dan 6 dalam tahap konstruksi. 


Selain itu, anak usaha perseroan yaitu PT Citra Waspphutowa mengoperasikan akses Gerbang Tol Krukut pada 7 Mei 2021. Simpang Susun Krukut bisa terkoneksi toll to toll dengan jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago). Pembangunan dan pengoperasionalan jalan tol CMNP Group dilakukan secara bertahap dengan prinsip inter-konektivitas jaringan, menjadi faktor kunci kesuksesan bisnis infrastruktur jalan tol. 


Perseroan dan kontraktor BUMN PT Wijaya Karya (WIKA) telah meneken kontrak jasa konstruksi rancang bangun untuk pembangunan proyek Harbour Road 2 Elevated. Pada 17 Agustus 2021 kontraktor telah melakukan pengeboran pertama, selanjutnya pembangunan akan dilakukan dua kontraktor yaitu WIKA dan PT Girder Indonesia (GI). 


Perseroan mampu  meningkatkan volume transaksi harian rata-rata di empat ruas jalan tol CMNP Group. Ruas Tol Ir Wiyoto Wiyono mencapai 446.497 kendaraan atau meningkat 6,8 persen. Tol Waru Juanda mencapai 38.805 kendaraan atau meningkat 7,6 persen. Pada ruas Tol Soroja mencapai 32.805 kendaraan atau meningkat 9,6 persen. Sedang Tol Desari mencapai 57.837 kendaraan atau meningkat 20,2 persen. 


Tahun lalu, perseroan mencatatkan laba bersih Rp709,34 miliar atau meningkat 89,11 persen dibanding tahun 2020. Sedang total pendapatan meningkat 71,43 persen menjadi Rp1,85 triliun. Itu karena ada kenaikan pendapatan tol Rp160,74 miliar atau 13,80 persen, pendapatan sewa Rp5,35 miliar atau 18,69 persen, pendapatan jasa konstruksi Rp1,65 triliun atau 122,19 persen, dan pendapatan jasa pengoperasian tol Rp30,36 miliar atau 70,63 persen. 


Beban Pendapatan naik Rp1,63 triliun atau 97,33 persen karena kenaikan beban konstruksi. Sedang, beban administrasi & umum naik Rp13,76 miliar atau 10,90 persen karena ada pembayaran konsultan, dan kenaikan pembayaran PBB. Laba usaha meningkat 25,81 persen menjadi Rp202,55 miliar. Laba bersih meningkat 89,11 persen menjadi Rp334,24 miliar. Sedang EBITDA meningkat 23,63 persen menjadi Rp210,97 miliar. (*)