Pupuk Kaltim Bangun Pabrik di Kawasan Terpadu Fakfak Papua Barat, Investasi Rp15,3 Triliun
Ilustrasi Pupuk Kaltim bangun pabrik di Kawasan Terpadu Fakfak, Papua Barat. dok. Suara.
EmitenNews.com - Ini bagian dari langkah mendukung ketahanan pangan. Terutama dalam meningkatkan produktivitas tanaman melalui pemberian pupuk. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyiapkan pembangunan pabrik pupuk di Kawasan Terpadu Fakfak, Papua Barat. Nilai investasinya lebih dari USD1 miliar atau senilai Rp15,3 triliun.
Dalam media gathering Pupuk Kaltim, di Jakarta, Rabu (29/11/2023), Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) Teguh Ismartono mengatakan, membangun pabrik itu mempertimbangkan pasar, lalu mendekati sumber bahan baku untuk pembuatan pupuk.
"Di Papua Barat kan bahan bakunya pupuk melimpah," kata Teguh Ismartono.
Pembangunan pabrik pupuk baru dari Pupuk Kaltim merupakan yang pertama sejak 40 tahun. Sejauh ini, Pupuk Kaltim telah memiliki lima pabrik pupuk, yakni dua di Sumatera, dua pabrik di Jawa, dan satu pabrik di Kalimantan Timur.
Pembangunan pabrik baru merupakan sebuah langkah untuk pengembangan industri pupuk di Papua, khususnya untuk menjangkau wilayah timur Indonesia.
Pabrik pupuk tersebut dinilai sejalan dengan program pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Salah satu caranya adalah meningkatkan produktivitas dari tanaman melalui pemberian pupuk.
"Gas ini kan kalau di Kaltim tidak ada penemuan baru, tentunya mencari sumber gas baru. Selain itu program pemerintah kan, Indonesia timur belum ada pengembangan industri (pupuk) di Maluku dan Papua, ada program pemerintah juga rencana food estate," kata Teguh Ismartono. ***
Related News
Usai Rapat dengan Presiden, Lahirlah Permendag No8 Tahun 2024
Masuk Pasar Global, Kapal PTK Beroperasi di Perairan Internasional
Sis Apik Wijayanto Pimpin ID Food, Ini Susunan Lengkap Direksinya
Astra Kurasi 50 UMKM Terpilih Ikuti Bazar di Sarinah Jakarta
Penjualan Properti Residensial Tumbuh 31,16 Persen di Triwulan I
Harga Emas Antam Putar Balik; Hari ini Turun Rp11.000 per Gram