EmitenNews.com - Axiata Group Berhad (Axiata) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) hari ini mengumumkan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJB) untuk secara bersama-sama melakukan pengambilalihan terhadap sejumlah 66,03% saham dengan hak suara yang telah disetor penuh dalam PT Link Net Tbk (LINK) yang dimiliki oleh Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) dan PT First Media Tbk (KBLV). Harga pembelian yang telah disepakati senilai Rp 4.800 per saham biasa pada Link Net (Saham Link Net) atau sekitar Rp 8,72 triliun (setara dengan sekitar RM2,55 miliar. 


Transaksi Ini berarti bernilai sekitar Rp 13,21 triliun (setara dengan sekitar RM3,86 miliar2,3) untuk 100,00% keseluruhan saham dengan hak suara yang telah disetor penuh dalam Link Net.


Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Michael W Setjoadi menilai, emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) perlu menyiapkan dana setidaknya sebesar Rp 1,36 triliun untuk pelaksanaan tender wajib setelah menjadi pengendali baru PT Link Net Tbk (LINK).


Tender wajib ini perlu dilakukan usai perseroan merampungkan proses akuisisi 66,03% saham PT Link Net Tbk (LINK) dari Grup Lippo senilai Rp 8,72 triliun.


Harga Rp 1,36 triliun tersebut berdasarkan asumsi harga pelaksanaan tender wajib Rp 4.800 per saham atas 33,97% saham Link Net yang tersisa, bila terserap seluruhnya.


Michael menjelaskan, dengan harga akuisisi Rp 4.800 per saham, hal ini mencerminkan perkiraan EV/EBITDA di tahun 2022 sebanyak 6,26 kali.


Pada kuartal ketiga, XL memiliki kas Rp 3,78 triliun, sedangkan sampai dengan September 2021, perseroan menghasilkan Rp 2,73 triliun.


"EXCL perlu menyiapkan Rp 1,36 triliun lagi untuk MTO (mandatory tender offer) ," katanya, dalam publikasi riset, Jumat (28/1/2022).


Michael menambahkan, dengan asumsi MTO dilaksanakan sepenuhnya dan pinjaman bank sebagai sumber dana, net gearing EXCL akan naik dari 1,55 kali menjadi 1,75 kali.


AII kemudian akan diwajibkan untuk melakukan penawaran tender wajib untuk membeli 33,97% saham Link Net yang tersisa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.


Rencana pengambilalihan dan rencana pelaksanaan tender wajib diharapkan akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2022 dan akan menyesuaikan dengan perkembangan pemenuhan persyaratan untuk penyelesaian transaksi, termasuk perolehan persetujuan dari regulator dan persetujuan dari pemegang saham.


Rencana transaksi ini akan didanai melalui kombinasi dana internal dan/atau pinjaman bank, yang proporsinya akan ditentukan kemudian.

President & Group CEO Axiata Dato' Izzaddin Idris mengatakan, selain menggandakan segmen yang berkembang pesat di salah satu pasar utama mereka, investasi ke Link Net selaras dengan aspirasi Axiata untuk mendukung inklusi digital seiring dengan semakin berkembangnya masyarakat dan bisnis di wilayah Asia secara digital.


"Baik XL Axiata dan Link Net berada di tempat yang baik untuk menghasilkan sinergi melalui kekuatan bersama mereka dalam layanan komunikasi tanpa kabel ( wireless communication services ), hubungan yang erat dengan pelanggan di Indonesia, dan kerja sama strategis yang kuat," katanya, dalam keterangan resmi.