Rangkaian HUT Ke-165, Sekolah Santa Ursula Jakarta Adakan Baksos Operasi Katarak
Kiri-kanan: 1. Sr. Moekti K. Gondosasmito, OSU, M.Ed Ketua III Yayasan Satya Bhakti, yang menaungi sekolah Santa Ursula 2. Inge Setiawati Ketua INISANURPOSTA (Ikatan Alumni Santa Ursula Jalan Pos Jakarta) 3. RS St. Carolus dr. Ivanna Theresa, SpOG, MPH Direktur Medik 4. Perdami dr. Rita Polana, SpM Sekretaris I PERDAMI Jakarta. dok.ist.
EmitenNews.com - Sekolah Santa Ursula Jakarta mengadakan Bakti Sosial (Baksos) Operasi Katarak yang merupakan rangkaian acara peringatan 165 tahun berdirinya sekolah tersebut. Bakti sosial yang menyasar masyarakat kurang beruntung, tenaga pendidik dan keluarga besar Sekolah Santa Ursula itu, akan mengoperasi 124 orang penderita katarak dari 217 orang pendaftar.
Sekolah Santa Ursula bekerja sama dengan RS St. Carolus Salemba Jakarta yang menjadi tempat pelaksanaan rangkaian baksos dan Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia) DKI Jakarta yang merupakan tenaga ahli pelaksana operasi.
Dalam rilisnya, Minggu (28/1/2024), Ketua Panitia Baksos sekaligus Ketua INISANURPOSTA (Ikatan Alumni Santa Ursula Jalan Pos Jakarta), Inge Setiawati, menjelaskan, rangkaian peringatan 165 tahun Sekolah Santa Ursula ini sudah dimulai sejak Mei 2023.
“Selain acara-acara yang bersifat internal dan untuk para alumni, kami berpikir juga untuk mengadakan program sosial yang manfaatnya langsung dan cepat dirasakan bagi masyarakat luas, terutama masyarakat kurang beruntung, sehingga kami melakukan Bakti Sosial Operasi Katarak ini,” kata Inge Setiawati.
Penyakit katarak merupakan penyakit akibat kekeruhan pada lensa mata dan berpotensi mengakibatkan kebutaan. Umumnya katarak terjadi karena faktor usia.
Berdasarkan website Kemenkes, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, di Indonesia terdapat sekitar 8 juta penduduk (dengan populasi masyarakat tahun 2017) yang mengalami gangguan penglihatan sedang, hingga berat dan 1,6 juta penduduk mengalami kebutaan. Sebanyak >80% dari seluruh kasus kebutaan dapat dicegah. Penyebab utama kebutaan di Indonesia adalah katarak sebesar 81,2%.
Dr. Rita Polana, Sp.M, Seksi Penanggulangan Buta Katarak (SPBK) Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia) DKI Jakarta, menjelaskan, orang dengan katarak, treatment-nya cukup efektif kalau dia dioperasi dan tidak ada komplikasi lain, dan kemungkinan mereka bisa melihat kembali itu sangat besar.
“Gangguan penglihatan tidak hanya berpengaruh kepada penglihatan tetapi berpengaruh kepada seluruh aspek kehidupan penderitanya dan akan menentukan kualitas hidup orang yang menderitanya,” katanya.
Ivanna Theresa Setijanto, Sp.OG., MPH, Direktur Medik RS St. Carolus Jakarta menyatakan, menyambut baik kerja sama dengan Sekolah Santa Ursula dan berterima kasih karena dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak itu. (Eko Hilman). ***
Related News
Kapitalisasi Pasar dan Nilai Transaksi Harian Kompak Turun Pekan Ini
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45