EmitenNews.com -Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal dengan meraup dana segar hasil IPO sekitar Rp860 miliar, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII) langsung tancap gas dengan membidik penambahan armada kapal jenis tug boat dan tongkang kayu sebanyak 33 kapal hingga akhir tahun.

Direktur Utama ALII, Faisal Mohamad Nur mengatakan, saat ini perseroan memiliki 36 unit kapal jenis tongkang sungai dan 40 kapal jenis tug boat.“Sampai dengan akhir bulan Februari 2024 tongkang sungai akan bertambah 6 unit menjadi 42 unit,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, hingga akhir semester I/2024 ALII akan memiliki 50 unit tongkang sungai dengan estimasi hingga akhir tahun sebanyak 60 unit. Kapal tersebut akan memiliki kapasitas sebesar 2.000 hingga 2.300 ton. Sementara itu untuk tug boat, ALII punya 40 unit dengan rencana penambahan sebanyak 10 unit hingga akhir tahun.  “Kemudian tug boat 40 sudah ada, dan 10 under construction,” katanya. 

Dari sisi kinerja, ALII memproyeksikan pendapatan ALII dapat mencapai Rp2 triliun dan Rp900 miliar untuk laba bersih. Target tersebut akan ditopang oleh volume pengangkutan batu bara yang naik 2 kali lipat.  Lebih lanjut ALII memiliki 2 pelanggan emiten batu bara dengan total kontrak 7 juta ton tahun 2024. Faisal mengatakan kontrak dengan dua tambang ini adalah kontrak yang akan berlaku sepanjang tambang beroperasi.

Sebagai gambaran, ALII membukukan laba bersih sebesar Rp 3,16 miliar per 31 Agustus 2023 atau naik dari periode sama 2022 sebesar Rp 1,55 miliar. Per Agustus 2023, pendapatan ALII tercatat Rp 662,88 miliar, tumbuh dari posisi yang sama di 2022 sebesar Rp 381,04 miliar.Menurut Faisal, harga komoditas akan berpengaruh terhadap kinerja ALII di tahun 2024. Namun, target ALII tahun ini sudah priced in dengan potensi 

harga batubara.“Kami melihat harga batubara di tahun ini cukup stabil dan mungkin angkanya tidak akan geser jauh dari angka saat ini,” ungkapnya.

Terkait fluktuasi harga minyak bumi, modal untuk bahan bakar juga akan ikut terpengaruh. Harga minyak bumi yang tinggi akan menaikkan tarif dengan pelanggan dan akan meningkatkan biaya pemeliharaan kapal.“Biaya untuk bahan bakar ini berkontribusi yang paling besar dalam pengeluaran kami, tetapi akan kita kelola dengan hati-hati. Kami juga ada kontrak dengan perusahaan minyak bumi untuk mengamankan suplai dengan harga yang kompetitif,” kata Faisal.

Sebagai informasi, perusahaan yang terafiliasi Grup Bakrie ini menawarkan sebanyak 3,16 miliar saham dalam initial public offering (IPO) dengan harga penawaran umum sebesar 272 per saham. Jumlah itu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO. Adapun sebanyak 0,94% dari saham yang ditawarkan dalam IPO atau sebanyak 8 juta saham dialokasikan Ancara Logistics untuk menggelar program alokasi saham karyawan.

Pada debut perdananya, saham ALII dibuka naik Rp 32 menjadi Rp 304 per saham dari harga perdana Rp 272 per saham. Harga saham ALII berada di level tertinggi Rp 340 dan perdagangan 4.215.398 saham. Nilai transaksi Rp 134,3 miliar.