EmitenNews.com - Cikarang Listrindo (POWR) akan menjajakan surat utang alias notes USD500 juta. Surat utang itu, dibekali dengan bunga 7 persen per tahun. Selain itu, surat utang dengan denominasi dolar Amerika Serikat (USD) tersebut akan jatuh tempo paling lambat pada tahun ke-10.

Dana hasil penerbitan surat utang untuk melunasi notes 2026 sejumlah USD500 juta. Di mana, surat utang itu ditebitkan oleh Listrindo Capital BV, anak usaha perseroan sebesar USD550 juta dengan tingkat Suku Bunga 4,95 persen, dan akan jatuh tempo pada 2026. 

Penerbitan surat utang itu, diharap menjaga likuiditas, memperpanjang periode jatuh tempo utang perseroan dengan skema pembayaran surat utang pada akhir jatuh tempo. Perseroan meyakini dengan memperpanjang periode jatuh tempo utang, perseroan dapat melakukan pengembangan usaha lainnya. 

Penerbitan surat utang dapat menyebabkan peningkatan beban bunga, namun demikian, akan memperpanjang periode jatuh tempo utang perseroan. Dengan jangka waktu jatuh tempo lebih panjang, transaksi diharapkan dapat menjaga likuiditas, mendukung pertumbuhan Perseroan mendatang, dan memberi nilai tambah terhadap pemangku kepentingan perseroan. 

Dampak penerbitan surat utang terhadap laporan keuangan perseroan menjadi sebagai berikut. Rasio kas menjadi 3,9x, rasio cepat 7,9x, dan rasio lancar menjadi 9,3x. Di mana, perubahan rasio-rasio tersebut tidak berdampak secara material terhadap performa perseroan. Rasio-rasio itu, dapat berubah tergantung dengan jumlah yang digunakan untuk pembayaran utang, belanja modal di masa mendatang, menunjang kebutuhan perseroan secara umum, dan tidak ada dampak material terhadap rasio keuangan penting lainnya. 

Nah, untuk memuluskan rencana itu, perseroan akan mengajukan izin kepada para investor. Di mana, izin itu akan diminta dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada 22 November 2024 pukul 10.00 WIB. Peserta berhak ikut rapat harus tercatat sebagai pemegang saham pada Rabu, 23 Oktober 2024 pukul 16.15 WIB alias recording date. (*)