Regal Springs Rayakan Satu Dekade Ekspor Ikan Tilapia

Seremoni pelepasan ekspor ikan Tilapia menuju sejumlah negara terutama Amerika Serikat. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Regal Springs Indonesia (Aqua Farm Nusantara), menggelar seremoni pelepasan ekspor ikan Tilapia, merayakan satu dekade ekspor Tilapia 116 ribu metrik ton ke Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Asia di area pabrik pengolahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Acara tersebut dihadiri Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Tornanda Syaifullah, Direktur Pemasaran KKP Erwin Dwiyana, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Drs. Iwan Suryana, Direktur Hilirisasi Perikanan dan Kelautan M. Faizal, Wakil Bupati Kabupaten Serdang Bedagai H. Adlin Umar Yusri Tambunan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara Ir. Supryanto, dan perwakilan dinas terkait.
Presiden Direktur Regal Springs Indonesia, Rudolf Hoeffelman, menyebut capaian itu menunjukkan kualitas tilapia Indonesia mampu bersaing di pasar global. “Regal Springs Indonesia akan melepas 113 metrik ton produk hilirisasi ikan tilapia ke AS. Tahun ini, ekspor kami ke AS akan mencapai lebih dari 6 ribu metrik ton, merupakan pencapaian signifikan, menunjukkan kemampuan perusahaan mempertahankan, meningkatkan produksi, dan kualitas,” tutur Rudolf.
Ia menambahkan pencapaian tersebut juga tidak lepas dari integrasi setiap unit Regal Springs Indonesia, dari Hatchery, Farming, Feedmill hingga Processing Plant. “Kami telah menanamkan investasi lebih dari USD100 juta, dan menyediakan lapangan kerja langsung bagi lebih dari 2.000 orang. Kami berharap ekspor tilapia ini mendapat dukungan riil dari pemerintah pusat dan daerah agar kami juga terus memberikan kontribusi signifikan secara berkelanjutan, memberdayakan lebih banyak masyarakat, memberikan efek berganda bagi komunitas masyarakat UMKM sekitar area operasional kami,” ucap Rudolf.
Selanjutnya, perusahaan berkomitmen terus berinvestasi dalam operasi terintegrasi, mendukung hilirisasi untuk menghasilkan produk bernilai tambah lebih besar bagi pasar internasional. ”Mengembangkan peluang, dengan meluncurkan program kemitraan plasma sekitar Danau Toba untuk memberdayakan petani/pembudidaya lokal, meningkatkan keberlanjutan, mendorong ekonomi daerah, memastikan agar operasional kami tetap berjalan baik, dan bertanggung jawab,” tegas Rudolf.
Produk Regal Springs Indonesia mayoritas fillet tilapia beku, dengan 90 persen ekspor ke Amerika Serikat. Selain produk fillet, Regal Springs Indonesia juga mengeskpor produk sampingan (by products), seperti kulit, sisik, dan bagian ikan lainnya yang dimanfaatkan industri lain untuk dijadikan produk bernilai tambah.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan soal kinerja ekspor produk perikanan Indonesia, pada 2024 nilai ekspor Indonesia USD5,95 Miliar meningkat 5,7 persen dari tahun sebelumnya dengan volume 1,43 juta ton. Capaian itu, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemasok utama produk perikanan dunia dengan pangsa pasar 3,2 persen dari total impor dunia pada 2024.
Negara tujuan ekspor utama produk perikanan Indonesia, yaitu Amerika Serikat USD1,90 miliar. Tujuan ekspor terbesar kedua Tiongkok diikuti ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa. Tilapia merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Nilai ekspor pada 2024 naik 14,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Amerika Serikat merupakan pasar terbesar ekspor tilapia Indonesia dengan pangsa pasar 64,8 persen dari total ekspor tilapia Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, saat sambutan pembukaan acara diwakili Dirjen PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Tornanda Syaifullah, mengapresiasi Regal Springs Indonesia, dan para pelaku industri perikanan berkontribusi terhadap peningkatan ekspor. Regal Springs Indonesia, atau Aqua Farm Nusantara, telah berdiri sejak tahun 1988.
”Perusahaan ini telah membuktikan komitmen terhadap praktik budidaya bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Dengan sertifikasi internasional seperti Aquaculture Stewardship Council (ASC), Best Aquaculture Practices (BAP), British Retail Consortium Global Standards (BRCGS), dan International Featured Standards (IFS), Regal Springs Indonesia memastikan produknya memenuhi standar kualitas tertinggi pasar global,” puji Sakti
“Keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada angka-angka ekspor, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi, dan sosial signifikan. Pelepasan ekspor Regal Springs Indonesia diharapkan menjadi penggerak industri perikanan lainnya untuk dapat membuka pasar ekspor seluas-luasnnya,” harapnya.
Berdasar data FAO kuartal pertama 2025, produksi Tilapia global didominasi Tiongkok dengan tujuan ekspor terkonsentrasi ke Amerika Serikat tercatat USD118 juta, naik 42 persen dibanding tahun sebelumnya. Negara-negara tetangga seperti Vietnam juga menunjukkan peningkatan produksi, dan ekspor cukup signifikan. Kondisi itu, perlu disikapi pemerintah, pelaku usaha melalui inovasi, perbaikan dari sisi hulu yakni pembenihan dan budidaya, hingga sektor pengolahan di hilir.
Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Iwan Suryana mengatakan, Regal Springs Indonesia, salah satu PMA champions sektor perikanan, telah 35 tahun lebih melakukan investasi di Indonesia di sektor perikanan, terutama ikan Tilapia, salah satu produk komoditas perikanan unggulan Indonesia.
“Regal Springs Indonesia merupakan salah satu success story tentang bagaimana kolaborasi antara investasi asing, pemerintah dan masyarakat mengembangkan kekayaan sumber daya alam Indonesia terutama sektor perikanan berhasil menjadi salah satu sumber devisa negara,” ujar Iwan.
“Seperti kita ketahui bersama, Presiden Prabowo sudah menegaskan dalam berbagai kesempatan, hiliriasi merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Investasi juga merupakan salah satu komponen penting yang membentuk pertumbuhan ekonomi bersama dengan konsumsi Masyarakat, belanja pemerintah dan net ekspor,” tambahnya
Khusus sektor kelautan dan perikanan terdapat enam komoditas utama yang didorong pengembangannya di dalam Roadmap Hilirisasi Investasi Strategis yaitu Ikan Tuna-Cakalang-Tongkol (TCT), Ikan Tilapia, Udang, Rajungan, Garam dan Rumput Laut. Dari 6 komoditas tersebut, kami memproyeksikan adanya potensi investasi sebesar USD15,3 miliar hingga tahun 2040 mendatang.
“Upaya mewujudkan target tersebut bukan sesuatu yang mudah. Berbagai tantangan baik internal maupun eksternal tentu harus direspon dengan aktif bersama baik oleh pemerintah maupun pelaku usaha,” tutup Iwan. (*)
Related News

Realisasi KUR di NTT Rp1,83 Triliun, Penyaluran Terbesar Skema Mikro

Naik Kelas! Kopi Lokal Ini Tumbuh Pesat Berkat BRI

Asthara Skyfront City Percepat Pembangunan Cluster Allurea

BI Gunakan Semua Instrumen untuk Jaga Rupiah

Stok BBM Tiba, Pertamina Patra Niaga Siap Kolaborasi dengan Swasta

Harga Emas Antam Kembali Naik Rp4.000 per Gram