EmitenNews.com - Kementerian Pertanian RI menjadikan Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai salah satu lokasi Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Terdidik sektor Pertanian melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). Potensi pertanian Kalsel tak perlu diragukan, selain subsektor perkebunan, juga potensi tanaman pangan, hortikultura serta peternakan. Tingginya potensi sumber daya alam (SDA) itu, juga didukung banyaknya generasi milenial.


Kabupaten Tanah Laut adalah satu dari tiga kabupaten di Kalsel yang menjadi sasaran program regenerasi petani bekerja sama dengan IFAD. Luas wilayah 3.631,35 km2, terdiri atas 11 kecamatan dengan 135 desa/kelurahan, dengan 350.007 penduduk, tentunya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah pusat maupun daerah.


Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (2/6/2022), Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian tak bisa Kementan saja, namun butuh gerakan dari seluruh pihak, utamanya dukungan pemerintah daerah. “Produksi dan produktivitas pangan harus ditopang kualitas SDM pertanian yang unggul kalau ingin mencapai sektor pertanian maju, mandiri, dan modern. Ini bukan hanya tanggung jawab Kementan. Perlu sinergi semua pihak baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, stakeholders serta insan pertanian."


Untuk memastikan Program YESS berjalan lancar, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kalsel, bertemu dengan penyuluh, mobilizer, penerima manfaat Hibah Kompetitif (HK) serta fasilitator muda program YESS di Kabupaten Tanah Laut, Rabu (1/6/2022) seraya mengapresiasi kinerja mereka, utamanya para penerima HK.


“Saya senang melihat perkembangan regenerasi petani di Tanah Laut. Kementan akan terus memfasilitasi, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM pertanian, khususnya petani milenial melalui pelatihan. Hadirnya program YESS serta program Kementan lainnya jangan disia-siakan, ini peluang baik," katanya.


Menanggapi kisah sukses Khairul Effendi, salah satu penerima HK 2021, yang tengah melakukan budidaya melon, Dedi Nursyamsi mengingatkan Khairul maupun petani milenial lainnya di seluruh Indonesia, jangan lekas merasa puas dengan hasil yang diperoleh. “Petani milenial jangan lekas puas. Kalau saat ini memiliki lahan satu hektare, ke depan harus mematok target peningkatan luasan lahan."


Menurutnya, apabila saat ini produktivitasnya 20 ton, ke depan, harus upayakan meningkat dua kali lipat. Kalau saat ini fokus mengembangkan budidaya melon, ke depan harus mencoba mengembangkan komoditas pertanian lainnya. "Orientasinya harus diubah, jangan hanya menghasilkan produk pertanian, juga harus menjadi ladang bisnis, yang menghasilkan cuan.”


Dalam kesempatan tersebut, hadir 22 penerima bantuan HK lainnya, total HK yang disalurkan mencapai Rp1,79 miliar. Salah satu penerima HK adalah Siti Aisyah, yang berhasil memperluas lahan jagung dari satu hektare menjadi lima hektare setelah menerima bantuan HK dari Program YESS.


Pada kunjungan tersebut, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi berbagi kiat sukses tentang The Power of Love. “Cintai sektor pertanian. Kalau sudah cinta pasti semua akan dilakukan untuk apa yang dicintai." Dia pun memberi contoh tanah sebagai media tanam dari sektor pertanian, harus digarap dengan baik, beri pupuk, penuhi nutrisinya hingga menjadi tanah subur.  "Ketika tanah subur dan disemai bibit akan menghasilkan komoditas unggul. Melon dengan kualitas super. Begitu pula jagung, padi, sayuran kualitas super, yang pasti berdampak pada nilai jual yang tinggi."


Pernyataan tersebut diamini oleh Bupati Tanah Laut, H Sukamta yang hadir didampingi pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tingkat kabupaten hingga desa. Bupati Sukamta mengapresiasi dukungan Kementan bagi Kabupaten Tanah Laut. Saat ini, 67 persen masyarakat Tanah Laut kehidupan ekonominya bergantung pada sektor pertanian dalam arti luas.


“Pemkab terus berupaya keras mengurangi beban masyarakat tani, di antaranya menjalin kerjasama dengan pemerintah provinsi maupun pusat, termasuk Kementan untuk mengembangkan potensi perekonomian Tanah Laut," katanya.


Saat ini telah banyak peningkatan untuk mendukung sektor pertanian. Hal yang nampak, perbaikan atau pembangunan berbagai infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani, jalan produksi dan saluran tabat. Tak kalah penting, kata Bupati Sukamta, dukungan alat mesin pertanian (Alsintan) seperti traktor tangan, alat perontok padi kecil hingga besar, alat tanam, perontok jagung. Nilainya tidak sedikit, itu sebagai bentuk komitmen bupati untuk mensejahterakan masyarakat tani.


Dia juga mengapresiasi Kementan atas kepercayaan menjadikan Kabupaten Tanah Laut sebagai lokasi kegiatan YESS yang tujuannya menciptakan tenaga kerja muda yang berkualitas serta pengusaha muda yang bergerak di sektor pertanian. Hal ini berarti akan membentuk petani muda secara terstruktur yang tentunya mempunyai kelebihan tersendiri jika para pemuda yang bergerak di sektor pertanian, memiliki kemampuan mobilisasi lincah dan cepat. “Mampu berkomunikasi dengan baik serta menguasai teknologi informasi." ***