EmitenNews.com -Tangkap potensi pasar, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) atau Hermina terus membuka peluang menambah rumah sakit baru. Teranyar, perseroan akan membangun rumah sakit bertaraf internasional pertama di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan menggandeng kerja sama dengan BUMN PT Bina Karya (Persero) yang telah ditetapkan pemerintah sebagai badan usaha otoritas oleh pemerintah.

 

Direktur Utama HEAL, Hasmoro mengatakan, pihaknya telah melakukan Penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama Pembangunan Rumah Sakit Bertaraf Internasional. Di IKN, Hermina akan membangun rumah sakit yang menyediakan unggulan pelayanan untuk ibu dan anak, jantung, stroke, pelayanan gawat darurat, dan ICU. “Di saat banyak investor bersikap menunggu untuk berinvestasi di IKN, kami Hermina tengah siap membangun suatu rumah sakit yang pasti diperlukan oleh masyarakat yang saat ini sedang membangun Ibu Kota Negara di IKN,"ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

 

Namun, nyatanya pernyataan Hermina (HEAL) ini sebagai emiten ditanggapi serius oleh Bursa Efek Indonesia hingga dipertanyakan oleh sang regulator dengan begitu gamblang.

 

Ternyata, pihak Hermina (HEAL) yang diwakili oleh Yulisar Khiat selaku Direktur menyebut bahwa Perseroan berencana untuk mendirikan rumah sakit di ibu kota baru, IKN. B. Perseroan akan bekerjasama dengan PT Bina Karya (Persero) yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Badan Usaha Otorita (BUO) yang berperan sebagai Master Developer.

 

“Perseroan masih menunggu izin pembangunan rumah sakit dengan target awal pembangunan yaitu Agustus 2023. Pembangunan akan berlangsung sekitar 1 tahun,” ujar Yulisar.

 

Untuk tahap pertama, Perseroan akan membangun rumah sakit dengan kapasitas 100 tempat tidur. Pengembangan selanjutnya akan menambah kapasitas rumah sakit menjadi 200 tempat tidur.

 

Terkait pendanaan untuk proyek tersebut, Yulisar menegaskan Hermina memiliki arus kas internal dan fasilitas bank yang cukup untuk melaksanakan proyek ini.

 

Dia pun memastikan bangunan rumah sakit akan menerapkan konsep ramah lingkungan, green building dengan 200 tempat tidur dengan menyiapkan ruangan untuk pelayanan VIP, pasien BPJS dan non-BPJS. "Kami berusaha menyelesaikan RS ini untuk bisa operasional Agustus 2024. Semoga kami dapat dibantu untuk bisa mendapatkan izin groundbreaking pada bulan Agustus 2023,” ungkapnya.

 

Disebutkan, Hermina mengalokasikan dana Rp 250 miliar untuk proyek pembangunan rumah sakit di IKN Nusantara. Sementara Hermina merupakan emiten RS terafiliasi Grup Astra. PT Astra International Tbk. (ASII) memegang 7,42% saham HEAL. Salah satu petinggi Astra, Gidion Hasan juga menjabat sebagai Komisaris HEAL.