EmitenNews.com - DJIA melemah -0,43% pada Kamis (22/08), diikuti S&P 500 (-0,89%) dan Nasdaq (-1,67%). Wall Street terkoreksi, dipengaruhi oleh memburuknya data pasar tenaga kerja dan flash PMI manufaktur.


Klaim pengangguran per 17-Agustus meningkat menjadi 232 ribu, melampaui estimasi konsensus sebesar 230 ribu. Sementara itu, flash PMI manufaktur Agustus-2024 turun ke level terendah dalam delapan bulan, yaitu di 48,0.


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Tingkat Inflasi Jepang Jul-2024; 2) Penjualan Rumah Baru AS Jul-2024; 3) Pasokan Uang Indonesia Jul-2024.


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan pembangunan jalan tol baru sepanjang 2.300 km dengan estimasi nilai proyek mencapai Rp460 triliun. MNCS menilai positif rencana pembangunan jalan tol baru ini karena diharapkan dapat menekan biaya logistik dan menghasilkan multiplier effect lainnya.


Rencana pembangunan jalan tol pada periode pemerintahan mendatang ini masih di bawah realisasi 10 tahun terakhir, yakni sepanjang 2.700 km. "Kami melihat hal ini sejalan dengan fokus penyesuaian anggaran. Kami yakin proyek ini dapat menjadi katalis bagi perusahaan konstruksi," ulas MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya pagi ini.


IHSG terkoreksi -0,87% ke level 7.488,68 pada perdagangan Kamis (22/08) di tengah aksi beli bersih asing sebesar Rp1,26 triliun. Seluruh sektor terkontraksi dan menekan indeks, dipimpin oleh sektor infrastruktur (-1,50%) dan diikuti oleh sektor teknologi (-1,40%).


Indeks melemah, sementara sebagian besar bursa Asia lainnya menguat, seiring investor masih bersikap wait and see akibat meningkatnya tensi politik di Indonesia. Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada level Rp15.600/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak pada kisaran harga 7.417-7.525. Saham yang direkomendasi kan adalah INDF, LSIP, MTEL, dan MYOR.(*)