EmitenNews.com -Perusahaan pertambangan batu bara yang tercatat di papan utama perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 1 Juli 1991, PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) melakukan laporan rutin bulanan hasi eksplorasinya sesuai aturan regulator.

 

Merujuk keterangan resmi KKGI yang dikutip, Senin (9/10/2023), Agoes Soegiarto Direktur perseroan menyebut bahwa enitas usahanya PT Insani Baraperkasa telah melakukan eksplorasi pendalaman di Area Sub Blok Handil Bakti, Sub Blok Purwajaya Selatan dan Blok Separi.

 

Hingga September 2023, Perseroan telah merogoh biaya USD2.285.279 (USD2,28 Juta) untuk aktivitas eksplorasi pertambangannya.

 

Selanjutnya kedepan, untuk Blok Loajanan akan dilakukan pemetaan geologi dan pembebasan lahan untuk menetapkan sub blok yang potensial di tambang.

 

Lalu untuk blok separi masih dipelajari untuk dilakukan bor dan proses pinjam pakai sebagian area blok.

 

"Seluruh blok dalam PKP2B PT Insani Baraperkasa untuk tahap produksi sudah mendapat persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," kata Agoes.

 

Dari sisi kinerja, Resources Alam Indonesia (KKGI) berhasil mencetak penjualan neto sebesar USD176,59 juta hingga semester I-2023 atau periode 30 Juni, artinya kinerja berhasil naik dibandingkan periode sama di 2022 sebesar USD109,93 juta.

 

Sedangkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih US27,38 juta naik dari laba bersih tahun berjalan USD19,97 juta.

 

Laporan kinerja perseroan juga mencatat bahwa jumlah liabilitas mencapai USD58,16 juta hingga periode 30 Juni 2023 naik dari jumlah liabilitas mencapai USD47,25 juta hingga periode 31 Desember 2022. KKGI juga mencatat bahwa jumlah aset tembus USD204,14 juta hingga semester I-2023.