EmitenNews.com - Solusi Sinergi alias Surge (WIFI) bakal menggeber right issue Rp5,89 triliun. Itu dengan melepas 2,94 miliar lember pada harga pelaksanaan Rp2.000 per eksemplar. Pengeluaran 55,56 persen saham baru dengan rasio 4:5 itu, dibalut nilai nominal Rp100.

Setiap pemegang empat saham lawas dengan nama tercatat sebagai investor pada 13 Juni 2025 pukul 16.00 WIB berhak atas 5 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Di mana, setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru. 

Berdasar surat pernyataan 8 April 2025, Investasi Sukses Bersama (ISB) akan mengeksekusi 1.485.376.650 HMETD sejumlah Rp2,97 triliun. So, setelah transaksi tuntas, ISB akan mengempit 69,39 persen saham Surge dari semula 50,37 persen. Kemudian, Tinawati mengemas 0,39 persen dari 0,29 persen.

Lalu, porsi kepemilikan saham Djoni terdilusi menjadi 3,11 persen dari sebelum transaksi sebanyak 5,09 persen. Dan, bagian kepemilikan publik tergerus 17,16 persen menjadi 27,10 persen dari semula dengan koleksi 44,26 persen. Dana hasil right issue akan disalurkan untuk sejumlah kepentingan.

Yaitu, untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu Jaringan Infra Andalan (JIA). Lalu, dana itu oleh JIA untuk setoran modal kepada anak usaha yaitu Integrasi Jaringan Ekosistem alias Weave (IJE). Nah, rincian penggunaan dana oleh IJE menjadi sebagai berikut. Sekitar Rp5,8 triliun untuk pembangunan jaringan Fiber To The Home (FTTH) untuk 4 juta homepass di Pulau Jawa. 

Biaya pembangunan tersebut terdiri dari antara lain perangkat Optical Line Terminal (OLT), Optical Distribution Cabinet (ODC), Fiber Optic Distribution Wire, Optical Distribution Point (ODP), Drop Wire, Optical Network Terminal (ONT), dan biaya jasa penggelaran. Vendor maupun kontraktor ditunjuk IJE untuk melakukan pembangunan pihak ketiga.

IJE melakukan pembangunan jaringan FTTH (FIber To The Home) untuk melakukan penetrasi pasar dengan menyalurkan internet murah dengan harga langganan Rp100 ribu per bulan yang diproyeksikan akan menjadi sumber revenue utama IJE. Target penyelesaian pembangunan tersebut yaitu pada akhir 2025. 

Sisa dana right issue akan digunakan sebagai modal kerja IJE, termasuk namun tidak terbatas untuk biaya pembelian perlengkapan penunjang, biaya pengembangan layanan, biaya pemasaran, biaya pelatihan, dan biaya overhead lainnya. (*)