Right Issue Tuntas, Waskita Karya (WSKT) Kantongi Dana Segar Rp9,44 Triliun
EmitenNews.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah menuntaskan Penambahan Modal Melalui Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada akhir tahun 2021. WSKT mengantongi dana sebesar Rp9,44 triliun.
Direktur Utama Waskita Karya (WSKT) Destiawan Soewardjono dalam keterangan tertulis hari ini Senin (17/1) mengatakan, sangat mengapresiasi kepercayaan dan dukungan dari para pemegang saham kepada perseroan, terutama dalam proses recovery keuangan untuk terus membangun Indonesia menjadi lebih baik. Ke depannya perseroan akan fokus menjalankan bisnis operasional dengan berbekal kemampuan likuiditas yang jauh lebih baik sehingga mampu memperbaiki kinerja keuangan yang berkelanjutan.
Rights issue Waskita Karya terserap 78,95 persen di tengah kondisi pasar yang cenderung bearish, dengan menerima dana melalui publik sebesar Rp1,54 triliun dan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp7,90 triliun.
Adapun penebusan saham baru yang diterbitkan oleh Waskita Karya pada rights issue, mayoritas dieksekusi oleh institusi asing. Hingga akhir periode perdagangan rights issue pada tanggal 12 Januari 2022, komposisi kepemilikan saham menjadi 75,35 persen pemerintah dan 24,65 persen publik dengan jumlah total saham setelah rights issue sebanyak 28.806.807.016 lembar saham.
Sementara itu Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan implementasi dari delapan Stream Penyehatan Keuangan Waskita, terutama melalui aksi korporasi penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan pemerintah pada kuartal pertama tahun ini.
Adapun target proceeds dari penerbitan obligasi dan sukuk ini sebesar Rp3,83 triliun dan akan digunakan untuk refinancing obligasi-obligasi yang jatuh tempo di tahun ini serta modal kerja proyek konstruksi perseroan.
"Kami berharap para investor pasar modal maupun fixed income dapat terus memberikan dukungannya pada aksi-aksi korporasi perseroan saat ini maupun di masa mendatang," kata Taufik.
Related News
IHSG Ditutup Turun 0,55 Persen, Terseret Sektor dan Saham Ini
Bos GEMA Belum Berhenti Serok Saham, Ada Aksi Korporasi?
Pendapatan Drop 34,7 Persen, RONY Catat Laba Naik di Kuartal III
Emiten Otomotif TP Rachmat (ASLC) Pertahankan Target Pertumbuhan 2024
WTON Sebut Capai Target Kontrak Baru Hingga 81 Persen di Oktober 2024
Dian Swastatika (DSSA) Rilis Surat Utang Rp3,5T, Bunga 6,5-8,62 Persen