RMKE-Medco Garap Lahan Strategis di Muara Enim
Potret hauling road (jalan angkut tambang) emiten RMKE dan MEDC.
EmitenNews.com - PT RMK Energy Tbk. (RMKE) melalui anak usahanya, PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK), menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Medco E&P Lematang, entitas dari Medco Energy (MEDC) itu terkait pemanfaatan lahan seluas 500 meter persegi di Desa Bangun Sari, Muara Enim, Sumatera Selatan.
Kerja sama ini diteken untuk pembangunan jalan angkut (hauling road) menuju tambang potensial di wilayah Muara Enim–Tanjung Enim.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Yunianto dalam keterangannya, dikutip Selasa (4/11) menyebut kolaborasi ini merupakan bentuk dukungan sektor hulu migas terhadap ketahanan energi nasional.
“Kami telah melakukan verifikasi administrasi dan pemeriksaan fisik barang milik negara sebelum kerja sama ini berjalan. Harapannya, pengelolaan lahan dapat dilakukan sesuai aturan dan mendukung kegiatan operasional kedua pihak,” ujar Yunianto.
Yunianto menambahkan, kerja sama ini juga berlandaskan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/PMK.06/2020 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Ia berharap pemanfaatan lahan untuk pembangunan jalan batu bara tersebut dapat mendukung kegiatan Medco E&P Lematang dan RMUK.
Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra, menjelaskan bahwa kerja sama ini menjadi bagian dari strategi memperkuat rantai logistik energi di Sumatera Selatan.
“Dengan sinergi ini, kami bisa segera menyelesaikan akses dari tambang potensial menuju stasiun muat kami di Gunung Megang. Infrastruktur ini akan mempercepat pencapaian target jangka panjang RMKE mengangkut hingga 20 juta ton batu bara per tahun,” tutur Vincent.
Related News
Pengendali Arkadia Digital (DIGI) Serok Saham Rp1,8M
WTON Rajai Pasar, Kantongi Pendapatan Rp2,5T di Q3-2025
CUAN Dipegang Prajogo 84,08%! Investor Tembus 111.665 Orang
PSAB Minta Restu Lepas Tambang Anak Usaha USD540 Juta
BSSR Tebar Dividen Interim USD35 Juta, Yield Jumbo!
Laba Bank BJB (BJBR) Rontok 32 Persen Sisa Rp790,6M di Q3 2025





