Rogoh Rp307 Miliar, Emiten Dato Low (MYOH) Tuntaskan Akuisisi Transkon Jaya (TRJA)
EmitenNews.com - Samindo Resources (MYOH) menjadi pengendali baru Transkon Jaya (TRJA). Itu setelah menuntaskan akuisisi 1,11 miliar helai alias 74 persen saham Transkon Jaya dari genggaman MSJ Investama Abadi (MSJ), dan Damai Investama Sukses (DIS).
Transaksi terjadi dengan harga pelaksanaan Rp275 per eksemplar. Dengan skema harga itu, emiten besutan Dato Low Tuck Kwong tersebut, dipaksa merogoh kocek senilai Rp307,32 miliar. Transaksi dituntaskan dalam dua tahap.
DIS meningkatkan kepemilikan saham Transkon Jaya melalui pembelian saham publik pada 24 Oktober 2023 sampai 23 November 2023 sejumlah 270.120.000 saham atau setara 17,89 persen dari total saham yang diterbitkan. So, DIS menguasai 663.468.000 saham atau setara 43,93 persen dari total saham Transkon Jaya.
Lalu, MSJ mengempit 454.080.000 saham atau setara 30,07 persen dari total saham Transkon Jaya. Secara keseluruhan jumlah saham Transkon Jaya milik DIS & MSJ sebanyak 1.117.548.000 saham atau setara 74 persen dari seluruh saham perseroan. Tahap kedua, Samindo Resources membeli selusuh saham milik DIS dan MSJ pada harga Rp275.
Transaksi itu, dilatari industri pertambangan merupakan salah satu sektor industri strategis penopang perekonomian nasional. Merujuk data Badan Pusat Statistik, pada 2022 industri pertambangan berkontribusi 12,2 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dan berada pada posisi ke-4 sebagai kontributor utama PDB Indonesia.
Perseroan lebih dari dua dekade menjadi bagian industri pertambangan batu bara nasional. Melalui penyediaan jasa pertambangan batu bara terintegrasi, perseroan dipercaya mengelola salah satu tambang batu bara terbesar Indonesia. Potensi industri pertambangan menjadi daya tarik bagi banyak korporasi untuk mengembangkan bisnis ke sektor pertambangan, baik sebagai pemilik tambang ataupun sebagai penyedia jasa sektor pertambangan.
Penyedia jasa pertambangan telah lebih dulu terlibat perlahan mulai merasakan tensi persaingan makin tinggi. Inovasi mutlak dibutuhkan, terutama bagi penyedia jasa pertambangan untuk dapat menjaga keberlanjutan bisnis. Layanan satu atap atau integrated services, salah strategi andalan perseroan dalam memenangkan persaingan. Saat ini, perseroan telah menyediakan 4 layanan utama pada industri pertambangan batu bara.
Yaitu, pemindahan batuan penutup, produksi batu bara, pengangkutan batu bara, dan pemboran eksplorasi. Melalui akuisisi Transkon Jaya, penyedia kendaraan berpenggerak 4WD (four-wheel drive) akan menjadi pelengkap layanan perseroan, terutama jasa pendukung industri jasa pertambangan. Kendaraan berpenggerak 4WD, satu komponen pendukung utama kegiatan pertambangan.
Tidak hanya pada industri batu bara, hampir seluruh kegiatan pertambangan menggunakan kendaraan berpenggerak 4WD sebagai kendaraan pendukung operasional. Itu artinya sangat terbuka peluang bagi perseroan untuk dapat memperluas pangsa pasar ke depan di luar tambang batu bara. Sebagai penyedia kendaraan 4WD terkemuka, Transkon Jaya menjadi salah satu kunci strategi pengembangan bisnis perseroan.
Akuisisi Transkon Jaya akan memperkuat posisi perseroan sebagai penyedia jasa pertambangan batu bara terintegrasi. Selain itu, juga akan memperkuat kinerja keuangan perseroan ke depan. Laporan keuangan Transkon Jaya akan terkonsolidasi dengan laporan keuangan perseroan. Kondisi itu, akan memberi nilai tambah pada laporan keuangan perseroan, baik pada sisi pendapatan maupun sisi biaya. Akuisisi juga akan memperluas cakupan bisnis perseroan, pada akhirnya akan mendiversifikasi risiko bisnis. (*)
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M