EmitenNews.com - Laporan Bank Indonesia (BI) menunjukkan masih terjadi aliran keluar modal asing di minggu terakhir Desember 2024. Berdasarkan data transaksi 23-24 Desember, jual neto investor asing tercatat sebesar Rp4,31 triliun.


Jumlah tersebut terdiri dari jual neto di pasar saham sebesar Rp630 miliar, di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp860 miliar. Serta jual neto Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp2,82 triliun.


Tetapi jika dihitung selama semester II-2024, terjadi aliran masuk modal asing (beli neto). Beli neto di pasar saham sebesar Rp15,27 triliun, di pasar SBN Rp71,90 triliun dan di SRBI Rp37,48 triliun.


Sedangkan selama 2024 hingga 24 Desember 2024, juga terjadi aliran masuk modal asing. Beli netor di pasar saham sebesar Rp15,62 triliun, di pasar SBN Rp37,94 triliun dan di SRBI Rp167,83 triliun.


Sebelumnya, analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, investor asing masih enggan masuk ke Indonesia. Penyebabnya karena ketidakstabilan politik di dalam negeri serta kegaduhan akibat rencana implementasi PPN 12 persen tahun depan.


“Gonjang ganjing politik menyusul ditetapkannya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus penyuapan. Kondisi ini membuat investor enggan kembali masuk ke Indonesia,” kata Ibrahim seperti dilansir KBRN.


Investor juga mencermati polemik kenaikan PPN yang ditolak banyak elemen di dalam negeri. "Investor masih tertuju pada kenaikan PPN 12 persen yang blunder, karena Undang-Undang mengamanatkan kenaikan dijalankan Januari 2025,” ucap Ibrahim.


Aliran keluar modal asing, tambah Ibrahim, membuat nilai tukar semakin melemah terhadap dolar AS. Akhir pekan kemarin, nilai tukar rupiah masih melampaui level Rp16.000 per dolar AS.(*)