EmitenNews.com - Omni Inovasi (TELE) sepanjang 2023 merugi Rp89,31 miliar. Terpangkas 72 persen dari posisi sama tahun sebelumnya tekor Rp330,66 miliar. Rugi bersih per saham dasar dan dilusian menipis menjadi Rp12 dari sebelumnya Rp45. 

Pendapatan Rp3,02 triliun, tumbuh 9,42 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp2,76 triliun. Beban pokok pendapatan Rp3 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu senilai Rp2,74 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp25,33 miliar, melejit dari episode sama akhir tahun sebelumnya Rp22,35 miliar. 

Beban umum dan administrasi Rp98,80 miliar, susut dari akhir tahun lalu Rp317,49 miliar. Beban penjualan Rp12,60 miliar, bengkak dari Rp1,82 triliun. Penghasilan usaha lainnya Rp27,28 miliar, melambung 1013 persen dari Rp2,45 miliar. Rugi usaha Rp58,79 miliar, terpangkas signifikan dari tekor Rp294,52 miliar. 

Penghasilan keuangan Rp20 juta, turun dari Rp40 juta. Biaya keuangan Rp30,60 miliar, susut dari Rp35,25 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp89,37 miliar, terpangkas signifikan dari akhir tahun lalu senilai Rp329,74 miliar. Manfaat pajak penghasilan Rp265 juta, melesat dari edisi sebelumnya tekor Rp826 juta. 

Total defisiensi modal Rp4,69 triliun, bengkak dari akhir 2022 senilai Rp4,60 triliun. Defisit Rp6,45 triliun, bengkak dari akhir 2022 sebesar Rp6,36 triliun. Total liabilitas Rp4,83 triliun, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp4,74 triliun. Jumlah aset Rp135,01 miliar, naik tipis dari Rp134,87 miliar. (*)