EmitenNews.com - Duta Intidaya (DAYA) per 31 Desember 2023 mencatat rugi Rp16,18 miliar. Terpangkas 59 persen dari episode sama tahun sebelumnya tekor senilai Rp40,02 miliar. Efeknya, rugi bersih per saham dasar menukik ke level Rp6,69 dari edisi tahun sebelumnya Rp16,53. 

Penjualan bersih Rp1,54 triliun, menanjak 32 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp1,16 triliun. Beban pokok pendapatan Rp1,02 triliun, bengkak dari edisi sama 2022 sebesar Rp732,32 miliar. Laba kotor terkumpul senilai Rp517,4 miliar, menanjak dari fase sama 2022 sejumlah Rp429,26 miliar. 

Beban usaha Rp513,12 miliar, bengkak dari Rp444,88 miliar. Keuntungan selisih kurs Rp772,26 juta, melejit dari tekor senilai Rp1,85 miliar. Biaya keuangan Rp13,75 miliar, turun dari Rp21,94 miliar. Penghasilan keuangan Rp2,5 miliar, menanjak dari fase sama 2022 senilai Rp883,05 juta. 

Beban lain-lain Rp1,45 miliar, bengkak dari Rp398,96 juta. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp7,64 miliar, susut dari Rp38,93 miliar. Beban pajak penghasilan Rp8,54 miliar, bengkak dari Rp1,08 miliar. Rugi bersih tahun berjalan Rp16,18 miliar, terpangkas signifikan dari Rp40,02 miliar. 

Total ekuitas terkumpul sejumlah Rp17,60 miliar, turun dari edisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp34,03 miliar. Jumlah liabilitas Rp672,13 miliar, bengkak tipis dari Rp653,46 miliar. Total aset terakumulasi Rp689,74 miliar, menanjak dari akhir 2022 sebesar Rp687,50 miliar. (*)