EmitenNews.com - Bank QNB Indonesia (BKSW) mengakhiri 2024 dengan koleksi laba Rp55,63 miliar. Merosot 19,65 persen dari edisi sama akhir tahun sebelumnya Rp69,24 miliar. Laba per saham dasar Rp1,58 dari posisi sebelumnya di kisaran Rp2,50. 

Pendapatan bunga Rp734,56 miliar, melorot 22 persen dari fase sama tahun sebelumnya Rp944,7 miliar. Beban bunga tercatat Rp283,64 miliar, mengalami penyusutan dari akhir tahun sebelumnya Rp420,82 miliar. Pendapatan bunga bersih Rp450,91 miliar, mengalami penciutan dari akhir tahun 2023 sebesar Rp523,87 miliar. 

Total pendapatan operasional lainnya Rp93,22 miliar, drop dari Rp244,37 miliar. Itu terdiri dari provisi dan komisi Rp31,56 miliar, menukik dari Rp63 miliar. Pendapatan transaksi perdagangan minus Rp319 ribu, drop dari Rp19,89 juta. Lain-lain Rp61,98 miliar, anjlok dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp161,46 miliar. 

Jumlah beban operasional lainnya Rp457,74 miliar, susut dari Rp700,53 miliar. Itu meliputi beban karyawan Rp265,36 miliar, susut dari Rp289,81 miliar. Beban umum dan administrasi Rp200,83 miliar, turun dari Rp229,71 miliar. Penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Rp19,02 miliar, menanjak dari minus Rp136,46 miliar. 

Laba operasional Rp86,4 miliar, menanjak dari periode akhir 2023 sebesar Rp67,7 miliar. Pendapatan bukan operasional Rp90 juta, anjlok dari Rp3,82 miliar. Beban bukan operasional Rp85 juta, berkurang dari Rp2,28 miliar. Pendapatan bukan operasional Rp5 juta, anjlok dari Rp1,54 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp86,41 miliar, melonjak dari Rp69,24 miliar. 

Total ekuitas tercatat Rp4,74 triliun, melonjak dari akhir 2023 sebesar Rp4,69 triliun. Defisit Rp4,01 triliun, turun dari Rp4,07 triliun. Jumlah liabilitas Rp8,1 triliun, bengkak dari akhir tahun sebelumnya senilai Rp7,06 triliun. Total aset terkumpul Rp12,85 triliun, melonjak dari akhir 2023 sebesar Rp11,75 triliun. (*)