Rugi Susut, Emiten Sri Tahir (MPRO) 2024 Defisit Rp150 Miliar

Loket pembangunan proyek The Kahyangan besutan Maha Properti. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Maha Properti (MPRO) sepanjang 2024 boncos Rp38,91 miliar. Mengalami penyusutan secara minimalis dari periode sama tahun sebelumnya dengan tabulasi rugi Rp38,95 miliar. Dengan hasil itu, rugi per saham dasar emiten properti keluarga Sri Tahir tersebut menjadi Rp0,00391 dari sebelumnya Rp0,00392.
Penjualan Rp7,57 miliar, menanjak 38,89 persen dari akhir tahun sebelumnya Rp5,45 miliar. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp5,51 miliar, bengkak dari akhir 2023 sebesar Rp4,29 miliar. Laba kotor tercatat senilai Rp2,05 miliar, mengalami lompatan dari akhir tahun sebelumnya Rp1,16 miliar.
Beban penjualan Rp445,09 juta, susut dari Rp468 juta. Beban umum dan administrasi Rp22,64 miliar, bengkak dari Rp17,17 miliar. Pendapatan lain-lain Rp318,97 juta, melejit dari Rp145,43 juta. Beban lain-lain Rp1,12 miliar, bengkak dari Rp394,28 juta. Beban pajak final Rp293,9 juta, bengkak dari Rp35,35 juta.
Rugi usaha Rp22,13 miliar, bengkak dari Rp16,75 miliar. Pendapatan keuangan Rp302,45 juta, turun dari Rp304,03 juta. Beban keuangan Rp17,13 miliar, susut dari Rp22,5 miliar. Rugi sebelum pajak Rp38,96 miliar, bengkak dari Rp38,95 miliar. Rugi bersih tahun berjalan Rp38,96 miliar, bertambah dari Rp38,95 miliar.
Jumlah ekuitas Rp1,24 triliun, mengalami penyusutan dari Rp1,28 triliun. Defisit Rp150 miliar, bengkak dari akhir 2023 senilai Rp111,08 miliar. Total liabilitas Rp444,33 miliar, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp423,66 miliar. Jumlah aset Rp1,69 triliun, mengalami penyusutan dari akhir 2023 sebesar Rp1,71 triliun. (*)
Related News

Listing Perdana! Saham Medela (MDLA) Ditransaksikan 59.441 Kali

Bank Raya (AGRO) Tambah Fitur Kasir, Permudah Cek Keuangan Usaha

BEI Telusuri Pernyataan Bos Sinarmas soal Merger FREN-EXCL Tak Defisit

COAL Catat Penjualan dan Laba Tergerus Sepanjang 2024

BRI Siapkan Uang Tunai untuk Living Cost Jemaah Haji 2025

Bos HGII Mulai Lagi Borong Saham Harga Bawah IPO, Ada Apa?