EmitenNews.com -PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) baru saja merampungkan gelaran Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) perusahaan, Kamis (22/6/2023). Dalam rapat tersebut, pemegang saham perusahaan menyepakati penggunaan laba bersih tahun buku 2022 untuk dua hal, yaitu sebesar Rp42,04 miliar dicatatkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal perusahaan.

 

Sedangkan sisanya sekitar Rp300 juta bakal disisihkan sebagai dana cadangan, memenuhi ketentuan Pasal 70 juncto Pasal 71 Undang-undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007 dan Pasal 25 Anggaran Dasar Perseroan.

 

Dengan adanya dua peruntukan tersebut, maka dapat dipastikan bahwa SLIS tidak melakukan pembagian dividen untuk tahun kinerja 2022 lalu.

 

Pemanfaatan perolehan laba bersih untuk sebagian besar dianggarkan guna penguatan modal, sengaja dilakukan seiring target cukup ekspansif yang telah dicanagkan perusahaan di sepanjang tahun ini.

 

Sebagaimana juga dibahas dalam RUPS , pada 2023 ini SLIS berambisi mengejar target penjualan hingga Rp706,71 miliar sampai akhir tahun. Target tersebut dengan mengasumsikan adanya pertumbuhan minimal 45 persen dari realisasi penjualan tahun lalu yang masih sebesar Rp487,15 miliar.

 

Tingginya target tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa mulai pulihnya aktivitas masyarakat pasca pandemi dan kembali fokusnya pemerintah pada komitmen mengejar transisi ke energi bersih dan terbarukan (EBT) bakal mendorong berbagai kebijakan yang mengarah kepada praktik bisnis yang ramah lingkungan.

 

"Hal ini kami yakini bakal berdampak pada meningkatnya penawaran dan permintaan terhadap kendaraan listrik," ujar Direktur Operasional SLIS, Wilson Teoh, dalam keterangan resminya, usai RUPS .

 

Sepanjang 2022 lalu, menurut Wilson, pihaknya sukses meraup pendapatan sebesar Rp487,15 miliar, atau naik tipis sebesar naik 8,65 persen dari nilai Rp448,36 miliar pada 2021. Kontribusi pendapatan pada tahun lalu berasal dari penjualan komponen elektronik Rp261,79 miliar dan sepeda listrik Rp225,36 miliar.

 

"Di 2023 ini, kami menargetkan penjualan tumbuh sekitar 45% menjadi Rp706,61 miliar di tengah potensi peningkatan permintaan sepeda dan motor listrik," tutur Wilson.